Ahad 29 Jul 2018 15:41 WIB

Ketika Gempa, Hujan Batu dan Longsor Terjadi di Rinjani

Sebanyak 333 pendaki masih belum turun dari Rinjani.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).
Foto: Antara
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMBALUN -- Hujan batu dan longsor terjadi di sepanjang jalur pendakian menuju Gunung Rinjani pada saat gempa bumi 6,4 Skala Richter mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Ahad (29/7) pagi. Sejumlah pendaki gunung merasakan kesulitan menuruni Rinjani pascagempa.

"Semua jalur pendakian sudah tertutup longsor dan sudah susah dilalui. Saya tidak ingat berapa titik yang terjadi longsor karena dari atas juga terjadi hujan batu," ujar salah seorang porter Muhsan (40) saat baru turun dari Gunung Rinjani di pintu pendakian Bawak Nao di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Ia mengatakan, saat terjadi gempa hebat 500 wisatawan berada di atas pos Sembalun Lawang, sebelum lokasi menuju puncak Gunung Rinjani. "Begitu gempa semua pendaki terjatuh, saking kerasnya getaran saat berada di atas punggungan Gunung Rinjani. Bahkan, langsung lari menyelamatkan diri masing-masing. Sudah tidak ada yang urus teman," terangnya.

Sementara itu, seorang pendaki asal Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Ahmad juga mengakui, ada lebih dari ratusan pendaki sedang berada di atas Gunung Rinjani saat terjadi gempa. "Semua langsung turun ke bawah karena di atas terjadi tanah longsor disertai jatuhnya batu-batu," ucapnya.

Ia namun tidak mengetahui secara pasti, apakah pendaki yang berada di atas Gunung Rinjani sudah turun semua atau tidak. Karena begitu terjadi gempa para pendaki langsung turun sambil berlari.

"Nah kalau soal itu saya kurang tahu pasti. Karena jumlah pendaki saja ada ratusan di atas, ada dari luar negeri dan dalam negeri," katanya.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono mengatakan, jumlah pendaki yang masih berada di Gunung Rinjani hingga pukul 15.00 Wita sebanyak 333 pendaki. "Kita minta mereka ambil posisi yang aman saja dulu karena jalan tertutup oleh longsor," ujarnya di Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).

TNGR, kata dia, telah berkoordinasi dengan Basarnas Mataram, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI/Polri guna melakukan evakuasi. Hingga saat ini, Balai TNGR telah menerjunkan tiga personel untuk melakukan penjajakan evakuasi.

Sebagai antisipasi, ucap dia, seluruh jalur pendakian ditutup untuk sementara waktu sejak pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil mengingat aspek keselamatan para pendaki.

Sudiyono menyebutkan, satu pendaki WNI dilaporkan meninggal dunia. Namun, ia belum mengetahui identitas lengkap korban meninggal. "Posisi korban masih di atas sedang kita pikirkan upaya evakuasinya," ungkap dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement