REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan tim Densus 88 Antiteror telah menangkap delapan terduga teroris di wilayah Banten, Jumat (27/7). "Ada yang ditangkap di Pandeglang, Serang, Lebak, Tangerang dan Cilegon," kata Iqbal di Jakarta, Ahad (29/7).
Kedelapan terduga teroris yang diciduk penyidik Densus tersebut berinisial AS, NVR, AD, ARM, IDO, STO, SDR, dan JRM. Mereka diduga merupakan anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Ia menyebut para terduga teroris ini memiliki peran yang berbeda-beda dalam kegiatan pelatihan militer di Gunung Pulosari, Kabupaten Pandeglang, yang diadakan pada Ahad, 22 Januari 2017. Terduga teroris AS dan IDO diduga berperan sebagai perekrut dan pendoktrin dalam pelatihan militer di Pulosari.
Sementara NVR berperan sebagai pembuat jadwal pelatihan tersebut. "AD perannya merekrut dan sebagai instruktur pelatihan di Pulosari," katanya.
ARM diduga pernah mengikuti rapat di Pondok Pesantren Batu, Malang, Jawa Timur. Ia juga diduga turut membahas rencana pengeboman perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.
Terduga teroris STO, SDR, dan JRM tercatat sebagai peserta pelatihan militer di Pulosari.