Ahad 29 Jul 2018 19:13 WIB

Rekomendasi GNPF Jadi Alasan Penundaan Pertemuan SBY-Prabowo

Penundaan karena internal Gerindra masih membahas perkembangan terkait Pilpres 2019.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Fadli Zon
Foto: RepublikaTV/Febrianto Adi Saputro
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut hasil rekomendasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama menjadi salah satu alasan penundaan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan balasan itu seharusnya dilakukan di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Ahad (29/7) malam ini.

Fadli mengatakan penundaan karena internal Gerindra masih membahas perkembangan terkait Pilpres 2019. Termasuk, rekomendasi GNPF ulama yang mengusulkan Prabowo Subianto sebagai capres dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres.

"Saya kira masih ada beberapa perkembangan yang kita bicarakan bersama-sama juga. Termasuk apa yang menjadi masukan-masukan para ulama melalui Ijtima ulama," ujar Fadli saat hadir di sela-sela peresmian Rumah Juang, Jalan Wijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (29/7).

Menurut Fadli, rekomendasi GNPF ulama menjadi bahan masukan Gerindra untuk Pilpres 2019. Karena itu, ia mengatakan, partainya sedang mempertimbangkan masukan GNPF ulama soal capres dan cawapres 2019.