Ahad 29 Jul 2018 23:16 WIB

Pengamat: Pertemuan SBY-Prabowo Kuatkan Sinyal Koalisi

Secara hitungan elektoral, AHY mampu mendongkrak suara Prabowo.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan sebelum melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan sebelum melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Hurriyah mengatakan rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan bentuk komunikasi lanjutan. Pertemuan ini juga menguatkan sinyal koalisi. 

“Jadi, saya melihat memang ini juga menjadi salah satu bentuk komunikasi lanjutan antara Demokrat dan Gerindra,” kata Hurriyah ketika dihubungi Republika, Ahad (29/7). 

Menurutnya, era demokrasi elektoral mengharuskan partai-partai untuk hitung-hitungan keterpilihan atau elektabilitas. Hal ini yang akan menjadi pembahasan kedua partai. 

Rule of the game-nya itu adalah partai pasti akan patuh pada kepentingan elektoral, akan sangat patuh pada hitung-hitungan elektoral,” kata dia.

Jika menilik kemampuan elektoral, ia mengatakan, bukan tidak mungkin Prabowo dan Gerindra sepakat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden. Sebab, secara hitungan elektoral, AHY mampu mendongkrak suara Prabowo.

“Jadi koalisi yang terbangun itu adalah pasangan Prabowo dan AHY,” kata dia. 

Ia menambahkan pertemuan lanjutan yang berlangsung besok akan menguatkan arah koalisi lantaran pada pertemuan terakhir antara kedua petinggi partai belum mencapai kesepakatan berkoalisi. “Kalau dilihat dari gestur tubuhnya kan itu terlihat, ya. Belum kelihatan kalau ada sinyal positif sih,” kata dia. 

Dia mengatakan, dalam konferensi pers yang diadakan oleh kedua petinggi partai itu di kediaman SBY di Kuningan, para tokoh yang ada menunjukkan bahasa tubuh yang belum ada kesepakatan untuk berkoalisi. Salah satu hal yang diamatinya mengenai bahasa tubuh ini adalah ketika AHY mengajak bersalaman.

“Upaya AHY untuk bersalaman, kemudian cium pipi kanan kiri itu kan nggak direspon. Itu bisa dibaca, bahwa kesepakatan di antara Gerindra dan Demokrat ini bisa jadi belum tercapai,” kata dia.

Selain itu, adanya masa pendaftaran yang waktunya semakin dekat itu juga menjadi faktor partai-partai lebih intensif untuk melakukan pertemuan. Namun, menurutnya, bisa dikatakan masih ada cukup waktu untuk melakukan komunikasi pada hari-hari terakhir.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan kembali bertemu Senin (30/7) besok. Sebelumnya, kedua petinggi partai tersebut telah mengadakan petemuan, yakni Prabowo yang mendatangi kediamman SBY pada Selasa lalu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement