Senin 30 Jul 2018 02:30 WIB

Wasekjen: SBY tak Pernah Sodorkan AHY ke Jokowi dan Prabowo

AHY dinilai sebagai kader utama Demokrat dengan tingkat elektabilitas tinggi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan sebelum melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan sebelum melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral Renanda Bachtar menegaskan Partai Demokrat, terlebih Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak pernah mengajukan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Hal itu berlaku baik pada koalisi pejawat maupun pada koalisi oposisi.

“Tidak pernah, sekali lagi, ini saya tahu Pak SBY. Pak SBY sama sekali tidak pernah mengajukan AHY sebagai cawapres kepada Pak Jokowi, di hadapan pak Jokowi, tidak pernah. Silakan tanya kepada Pak Jokowi. Dan juga, pak SBY tidak pernah sama sekali mengusung dan mengajukan AHY cawapres pada saat rapat dengan Pak Prabowo, tidak pernah,” tutur Renanda saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (29/7).

Dia menyebut partainya tak akan terburu-buru untuk membahas perihal AHY yang akan diajukan sebagai cawapres. Sebab, menurut Renanda, Demokrat masih harus membangun komunikasi dengan berbagai partai, terutama di kubu oposisi.

Oleh sebab itu, dia pun menegaskan, partai berlambang mercy itu tak akan mengusulkan maupun mengajukan AHY untuk menjadi cawapres pada saat pertemuan dengan PKS yang akan dilakukan pada Senin (30/7) esok.  “Tapi kita tidak buru-buru-lah mau ke sana karena kita harus berbicara dengan partai-partai koalisi. Dan tidak akan pernah kami akan mengusulkan AHY jadi cawapres ketika nanti bertemu dengan PKS. Tidak akan pernah itu,” ungkapnya.

Namun, menurutnya, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dikatakan sempat mengiyakan dorongan AHY sebagai cawapres. Renanda mengatakan, Prabowo melihat AHY merupakan sosok yang mampu menjawab permasalahan-permasalahan bangsa Indonesia.

“Sekalipun Pak Prabowo juga pernah bilang, bahwa dia suka, dan berpendapat bahwa AHY mampu menjawab. Tapi SBY mengatakan, nanti saja. Ini kan masih ada kawan-kawan yang lain, kita butuh pemikiran semua,” tuturnya.

Meskipun begitu, dia juga menyatakan pihaknya tak menolak bila AHY memang direkomendasikan partai-partai koalisi sebagai sosok yang pantas bersanding dengan Prabowo. Sebab, menurutnya, AHY memang merupakan kader utama Partai Demokrat yang memiliki elektabilitas tinggi.

Namun, Renanda kembali menegaskan, pihaknya tak akan memaksakan hal itu. Dia menyebut, perkataan SBY mengenai ungkapan ‘AHY cawapres bukan harga mati’ merupakan hal yang perlu dipertegas kembali.

“Pak SBY sudah tegas mengatakan, AHY sebagai cawapres adalah bukan harga mati. Begitu. Jadi saya rasa harus merujuk pada pernyataan SBY pada tanggal 24 kemarin itu. Jelas-jelas tidak, itu,” tegasnya.

Baca juga,  Pertemuan SBY-Prabowo Malam Ini Ditunda.

Sementara itu, pertemuan lanjutan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Ahad (29/7) malam ini batal. Rencana pertemuan balasan tersebut ditunda menjadi Senin (30/7) besok di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta.

"Pertemuan lanjutan kedua pimpinan partai batal, nantinya ditunda besok pagi jam 10 di Kertanegara," ujar Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat dihubungi wartawan, Ahad (29/7).

 

 

 

Ferdinand beralasan pertemuan ditunda karena kedua partai masing-masing masih harus menyelesaikan rapat internal. "Pertemuan lanjutan kedua pimpinan partai batal karena masing-masing masih menyelesaikan rapat di majelis tinggi," kata Ferdinand.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement