Senin 30 Jul 2018 16:46 WIB

Gempa Lombok, PMI Buka Pelayanan Kesehatan dan Dapur Umum

Makanan siap saji disiapkan 770 porsi per hari untuk kebutuhan masyarakat terdampak.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi pengungsian korban terdampak gempa di Dusun Medas, Desa Obel-obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Kondisi pengungsian korban terdampak gempa di Dusun Medas, Desa Obel-obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan pelayanan kesehatan dengan mobile clinic (klinik keliling), di wilayah Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Daerah ini merupakan kawasan pegunungan paling sulit dijangkau.

PMI juga membuka layanan dapur umum di wilayah Bayan, Lombok Utara sebagai kelanjutan dari operasi tanggap darurat bencana gempa yang melanda Ahad (29/7). Dapur umum disiagakan di wilayah Sambelia, Lombok Timur dan Bayan di Lombok Utara untuk menyiapkan makanan siap saji sebanyak 770 porsi per hari untuk kebutuhan masyarakat terdampak.

Kepala Sub Tanggap Darurat PMI Pusat, Ridwan Sobri Carman mengatakan, pelayanan kesehatan, dapur umum, serta asesmen merupakan bantuan PMI yang difokuskan untuk masyarakat terdampak pada tahap emergensi awal ini.

"Kami menurunkan para relawan kami dari wilayah Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa. Mereka tersebar untuk melakukan kegiatan asesmen kebutuhan masyarakat di lapangan, memberikan pertolongan pertama (PP) dan ambulans, serta dapur umum," kata Ridwan melalui siaran pers, Senin (30/7).

Baca: Ketika Pendaki Asing Ucapkan Allahu Akbar di Rinjani

Sementara untuk pelayanan kesehatan, PMI menyiapkan tujuh unit ambulans untuk membantu masyarakat terdampak yang membutuhkan bantuan medis. Di wilayah Bayan, Lombok Utara, PMI membuka layanan kesehatan dengan 12 personel relawan. PMI juga memobilisasi 108 personel relawan tambahan untuk membantu masyarakat terdampak.

 

Guna memaksimalkan bantuan kepada masyarakat, PMI memobilisasi dua kendaraan tangki air dan menyediakan bantuan 250 selimut dan 250 terpal yang saat ini telah tiba di Lombok. Menurut pengamatan relawan PMI di lokasi gempa di Lombok Timur, masyarakat masih berada di sejumlah titik evakuasi yang dibuat secara mandiri maupun yang telah didirikan oleh sejumlah lembaga.

Beberapa menghuni di sawah atau kebun mereka. Masyarakat juga masih takut untuk kembali ke rumah karena trauma akibat gempa yang cukup besar dan merusak rumah-rumah mereka. Saat ini masyarakat terdampak gempa Lombok membutuhkan bantuan makanan serta air minum, tenda dan bantuan medis.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement