Senin 30 Jul 2018 18:09 WIB

Ahed Tamimi Ingin Jadi Pengacara untuk Lawan Israel

Ahed Tamimi menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ahed Tamimi dipeluk sanak saudaranya saat kedatangannya di Tepi Barat dekat Ramallah, Ahad (29/7). Tamimi dan ibunya dibebaskan tentara Israel setelah menjalankan delapan bulan penjara.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Ahed Tamimi dipeluk sanak saudaranya saat kedatangannya di Tepi Barat dekat Ramallah, Ahad (29/7). Tamimi dan ibunya dibebaskan tentara Israel setelah menjalankan delapan bulan penjara.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Ahed Tamimi, remaja Palestina berusia 17 tahun yang baru saja bebas dari penjara Israel, menyatakan ingin menjadi seorang pengacara. Dengan profesi itu, ia ingin melanjutkan perjuangannya melawan pendudukan Israel di Tepi Barat.

"Saya akan melanjutkan kuliah di univeritas saya dan saya akan belajar hukum, sehingga saya dapat mengatasi penyebab negara saya di semua forum internasional serta untuk dapat mewakili para tahanan," kata Tamimi.

Menurutnya, selama mendekam di penjara, ia mendapatkan banyak pelajaran baru. "Penjara mengajari saya banyak hal, saya bisa mencaritahu cara yang tepat untuk menyampaikan pesan tanah air saya," katanya.

Tamimi mendekam di penjara Israel sejak Desember 2017 dan baru saja bebas pada Ahad (29/7). Ia ditahan setelah video yang memperlihatkan dirinya menampar dan menendang tentara Israel di dekat rumahnya di desa Nabi Saleh di Tepi Barat beredar luas di dunia maya.

Setelah itu, ia ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Pengadilan militer Israel menjatuhi hukuman penjara selama delapan bulan kepadanya.

Kasus Tamimi menarik perhatian global. Lembaga hak asasi manusia Amnesty International menyatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada Tamimi bertentangan dengan hukum internasional.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Tamimi adalah model perlawanan sipil Palestina yang damai. Menurutnya aksi penamparan tentara Israel oleh Tamimi pada Desember 2017 telah membuktikan kepada dunia bahwa rakyat Palestina akan berdiri teguh di tanah mereka, tidak peduli apa pun pengorbanannya.

Baca: Abbas Sebut Tamimi Jadi Model Perlawanan Palestina

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement