REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Suami pendaki asal Malaysia yang menjadi korban gempa bumi di Gunung Rinjani terbang ke Lombok, Senin pagi (30/7), untuk membawa balik jenazah istrinya, Siti Nur Ismawida Ismail (30). Bapak korban, Ismail Abdul Raffar (62) mengatakan menantunya Mohd Hafiz Mohd Kassim (30) terbang ke Lombok pukul 08.00.
"Saya diinformasikan oleh menantu bahwa dia terbang ke Lombok sendiri pagi tadi untuk urusan bawa balik jenazah Siti Nur Ismawida," katanya kepada media lokal, Harian Metro. Pihak sekeluarga masih menunggu perkembangan dari menantu, serta memantau laporan media lokal dan Indonesia untuk mengetahui informasi mengenai putrinya.
Ismail berkata pihaknya masih belum menerima perkembangan terbaru dari pihak terkait mengenai perkara tersebut. "Kami sekeluarga banyak memantau laporan media lokal dan Indonesia untuk mengetahui informasi terbaru mengenai proses terkait selain menunggu informasi dari menantu," katanya.
Baca juga: Ketika Gempa, Hujan Batu dan Longsor Terjadi di Rinjani
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho membenarkan seorang pendaki Malaysia meninggal akibat gempa di Rinjani. "Korban WN Malaysia yang bernama Siti Nur Lesmawida Ismail (30) itu merupakan seorang pendaki gunung. Ia meninggal di Lombok Timur karena tertimpa bangunan roboh, bukan di Gunung Rinjani," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/7).
Sutopo menjelaskan bahwa ketika gempa terjadi, Siti bersama 15 orang temannya sedang berada di penginapan di Lombok Timur. Akibat kejadian gempa tersebut juga tercatat seorang korban meninggal dunia di Gunung Rinjani yakni seorang mahasiswa asal Makassar, Sulawesi Selatan bernama Muhammad Ainul Taksim (26).
Ainul meninggal dunia diduga akibat tertimpa batu longsoran ketika berada di Gunung Rinjani. Dikatakannya, jenazah Ainul saat ini masih berada di Gunung Rinjani dan sedang dalam proses evakuasi.
Ahad (29/7) pagi, terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali. BNPB mencatat hingga Senin siang, korban tewas akibat bencana tersebut, mencapai 16 orang dengan rincian empat orang meninggal di Lombok Utara, seorang meninggal di Gunung Rinjani dan 11 orang meninggal di Lombok Timur.
Adapun korban luka-luka di Lombok Utara dan Lombok Timur sebanyak 355 orang dan jumlah warga yang diungsikan sebanyak 5.141 orang. Sutopo juga menambahkan bahwa jumlah bangunan yang rusak di Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat mencapai 1.454 unit rumah, tujuh unit fasilitas pendidikan, lima unit fasilitas kesehatan dan 22 fasilitas ibadah.