Senin 30 Jul 2018 18:43 WIB

RI-Iran Kerja Sama Lindungi dan Berdayakan Perempuan

Perlindungan anak dan perempuan bukan merupakan tugas ringan.

Rep: Winda Destiana Putri/ Red: Maman Sudiaman
Menteri Yohana Yembise hadir  pada seminar sehari bertajuk Women empowerment through ICT di Kantor Kominfo Iran, Tehran (29/7).
Foto: Dok KBRI Teheran
Menteri Yohana Yembise hadir pada seminar sehari bertajuk Women empowerment through ICT di Kantor Kominfo Iran, Tehran (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Mengawali kunjungan kerjanya di Tehran, Iran, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise menemui Menteri Information and Communication Technology (ICT) Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi pada (28/7). Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor ICT Iran, Menteri Jahromi menyampaikan bahwa RI-Iran memiliki banyak kesamaan.

Saat ini Iran tengah membangun infrastruktur digital economy. ICT juga merupakan sektor yang menjadikan isu gender sebagai salah satu isu utama dimana pemanfaatan ICT dalam perlindungan anak terhadap cyber threat. Misalnya bentuk perlindungan anak terhadap cyber space melalui pembuatan aplikasi khhusus untuk anak,  agar anak lebih terlindungi sekaligus memperkuat pengawasan orangtua.

Dalam siaran pers KBRI Tehran, Senin (30/7) Menteri Yohana menyebutkan, sekitar 126 juta dari 260 juta penduduk Indonesia adalah perempuan dan sekitar 60 juta lainnya adalah anak-anak. Hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang berat terutama menyangkut perlindungan anak dan perempuan serta dalam meningkatkan harkat dan martabat perempuan melalui pemberdayaan. ''Pada kesempatan tersebut, Menteri Yohana mengapresiasi Iran yang telah memperoleh penghargaan internasional terkait penggunaan ICT dalam hal perlindungan anak,'' ucap Tety Mudrika, pejabat Penerangan Sosial Budaya di KBRI Tehran.

 

Kedua belah pihak sepakat perlunya koordinasi antara lembaga dalam rangka mengoptimalkan ICT dalam hal perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Diakuinya kedua negara upaya perlindungan anak dan perempuan merupakan tugas yang tidak ringan. Anak merupakan generasi mendatang yang akan menggantikan generasi sebelumnya, begitu pula perempuan perlu diberdayakan melalui pemanfaatan ICT secara maksimal terutama untuk menangkal pengaruh negatif penggunaan IT dan ICT.

Pertemuan juga menyepakati kerja sama seperti halnya yang disampaikan oleh Menteri Yohana dan sejalan dengan tiga prioritas Kementerian PPPA RI yaitu pertama, mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, kedua, mengakhiri kejahatan human trafficking dan ketiga, mengakhiri economic barriers terhadap perempuan.

Dalam pertemuan tersebut, Delri yang dipimpin Menteri Yohana  didampingi Duta Besar RI untuk Iran merangkap Turkmenistan, Octavino Alimuddin beserta staf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement