Senin 30 Jul 2018 22:18 WIB

Pendamping Desa Diminta Bantu Distribusi Bantuan di Lombok

Bantuan yang diterima saat ini masih belum merata.

Red: Dwi Murdaningsih
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana  (PDRB) melaksanakan kaji cepat penanganan untuk para korban bencana dengan menurunkan tim ke lokasi bencana di Lombok.
Foto: kemendesa
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana (PDRB) melaksanakan kaji cepat penanganan untuk para korban bencana dengan menurunkan tim ke lokasi bencana di Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana  (PDRB) melaksanakan kaji cepat penanganan untuk para korban bencana dengan menurunkan tim ke lokasi bencana di Lombok. Pada Ahad (29/7) gempa melanda wilayah Lombok Timur, Lombok Utara dan sekitarnya di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Diturunkannya tim PDRB ke Lombok Timur adalah untuk melakukan koordinasi langsung dengan para pihak. Koordinasi tersebut dilakukan dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan di posko Sambeliea dan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat di lokasi pengungsian Ketapang Lombok Timur.

photo
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana (PDRB) melaksanakan kaji cepat penanganan untuk para korban bencana dengan menurunkan tim ke lokasi bencana di Lombok.

"Koordinasi merupakan bagian yang sangat penting karena di antara kelemahan penanganan bencana adalah sistem koordinasi yang lemah," kata Kasubdit PDRB Ferry Syahminan yang sekaligus sebagai ketua tim yang diterjunkan ke lokasi bencana.

Ferry melihat pentingnya koordinasi antarpendamping desa menjadi sebuah kekuatan di lapangan. Dalam situasi tersebut para pendamping bahu membahu membantu masyarakat terdampak, meskipun mereka berasal dari kabupaten yang berbeda.