Selasa 31 Jul 2018 01:54 WIB

SBY Yakin dengan Pilihan Prabowo

SBY bertandang ke kediaman Prabowo Subianto pada Senin (30/7) kemarin

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) saat tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (30/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) saat tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini Prabowo Subianto akan memilih sosok yang tepat untuk mendampinginya sebagai calon presiden 2019 mendatang. Menurutnya, sosok yang tepat itu bukan hanya yang mampu membantu kemenangan di Pilpres, namun juga amanah dan mampu memimpin Indonesia lima tahun mendatang.

"Saya yakin Pak Prabowo dengan kearifan dengan wisdom dengan pertimbangan yang bijaksana akan memilih siapa nanti yang paling tepat mendampingi," ujar SBY usai bertemu dengan PKS di Gran Melia, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (30/7).

Terkait sosok yang dimaksud, SBY menyerahkannya kepada Prabowo untuk memilih cawapresnya. Sebab, tentu Prabowo akan menelaah semua masukan dari partai koalisi maupun unsur luar koalisi.

Baca juga, Demokrat: Rematch Prabowo-Jokowi 2019 Semakin Menarik

Namun tentu hal tersebut akan dikomunikasikan dengan partai mitra koalisi. "Saya mendudukkan diri waktu menjadi capres waktu memilih Jusuf Kalla dan Boediono juga seperti itu, kami serahkan kepada partai-partai politik waktu itu kalau cocok bareng bareng kalau tidak cocok mungkin tidak bareng-bareng," ujar SBY.

Senada dengan SBY, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri mengatakan nama cawapres akan dibahas oleh partai mitra koalisi. Nama-nama tersebut yakni nama masukan dari parpol koalisi maupun rekomendasi luar parpol.

"Kita sudah mendengar rekomendasi dari Ijtima ulama yang kita sudah tahu juga yang mereka punya dua pandangan. Satu capres pak Prabowo dan cawapres saya sendiri dan kedua Prabowo dan Ustaz Abdul Somad. Tapi Karena kita berempat tetaplah kita bahas untuk bangsa dan negara," kata Salim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement