Selasa 31 Jul 2018 02:50 WIB

Meninggal di Rinjani, Jenazah ASN Ini Dievakuasi Lewat Darat

Ratusan pendaki terjebak di puncak Gunung Rinjani saat gempa bumi mengguncang NTB

Red: Nidia Zuraya
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMBALUN - Jenazah Muhammad Ainul Takzim (26), staf Balai Litbang LHK Makassar yang meninggal dalam musibah gempa bumi berkekuatan 6,4 SR di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, NTB, telah dievakuasi. Proses evakuasi dilakukan melalui jalur darat dengan cara ditandu.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram I Nyoman Sidakarya yang ditemui di Sembalun, Senin (30/7) tengah malam mengatakan, proses evakuasi jenazahnya saat ini sudah sampai di Pos 3 jalur pendakian resmi Sembalun. "Untuk evakuasi jenazah yang ada di Danau Segara Anak, sekarang sudah sampai di Pos 3 (jalur pendakian resmi Sembalun). Evakuasinya dilakukan lewat jalur darat," kata Nyoman Sidakarya.

Awalnya upaya evakuasi jenazah direncanakan melalui jalur udara dengan memanfaatkan sarana helikopter. Namun karena kondisi cuaca yang kurang mendukung, Basarnas memilih upaya evakuasi melalui jalur darat.

"Karena Senin pagi sudah keluar kabut, jadi sulit untuk evakuasi udara, itu kendalanya. Makanya melalui jalur darat," ujarnya.

Lebih lanjut diperkirakan jenazah korban yang diduga meninggal akibat tertimpa longsoran batu di jalur Danau Segara Anak-Bukit Pelawangan, tiba di pintu Bawak Enao, Sembalun pada Selasa (31/7) pagi. Sedangkan enam orang yang masih berada di kawasan perkemahan Danau Segara Anak, Sidakarya mengatakan bahwa pihaknya sudah menemukan keberadaan dan memberikan bantuan logistik makanan, kesehatan maupun kelengkapan bertahan di gunung.

Untuk evakuasi keluar dari dalam kawasan hingga ke pintu Bawak Enao, Sembalun, rencananya akan dilaksanakan pada Selasa (31/7) pagi. Hingga data terakhir pada Senin malam, pukul 19.30 Wita, petugas TNGR mencatat sudah ada sebanyak 543 pengunjung berhasil dievakuasi keluar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Dalam rincian jumlah pengunjung yang berhasil dievakuasi mulai Senin (29/7) pagi, pukul 07.00 Wita, tercatat ada sebanyak 189 jiwa pendaki mancanegara untuk lokal 173 jiwa. Kemudian "guide" sebanyak 31 jiwa ditambah "porter" 150 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement