Selasa 31 Jul 2018 04:36 WIB

Anies Minta Kepala KASN Bekerja Profesional

Anies meniltai KASN tak tertib administrasi soal rekomendasi pencopotan pejabat.

Rep: Rahma Sulistya/Antara/ Red: Teguh Firmansyah
Anies Baswedan
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menganjurkan Kepala Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Sofian Effendi untuk bekerja secara profesional. Hal tersebut terkait siaran pers yang dikeluarkan KASN mengenai rotasi beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Inilah contoh ketidaktertiban yang dilakukan kepala Kepala KASN, karena ini proses administratif antarinstansi sehingga tidak menimbulkan ketidakgelisahan yang tidak perlu, spekulasi yang tidak perlu," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/7).

Anies juga meminta Kepala KASN selain harus profesional bekerja, tidak pula berpolitik, dan jangan anggap kebijakan yang pernah dilakukan itu benar dan menjaga kepatutan. "Anjuran ini saya sampaikan secara terus-terang, karena langkah yang dilakukan sudah terlanjur dilakukan dan tidak menunjukkan kematangan komunikasi antarinstansi," kata Gubernur.

Baca juga, Anies Jelaskan Pencopotan Sejumlah Jabatan di Pemprov DKI.

Lewat siaran persnya KASN memberikan rekomendasi yang meminta Anies mengembalikan pejabat yang dinonjobkan ke jabatan semula. KASN juga meminta Anies menyerahkan bukti baru terkait pelanggaran pejabat non-job tersebut dalam kurun waktu 30 hari.

Menurut KASN, dikeluarkannya siaran pers tersebut karena pemprov tidak menghiraukan surat KASN  "Kasihan ya KASN, kalau banyak pemprov tidak menghiraukan, itu harus introspeksi," kata Anies.

Gubernur Anies sebelumnya menjelaskan pencopotan atau mutasi ini adalah bagian  pengembangan birokrasi. "Jadi pesan terpentingnya sebenarnya adalah, satu, ini bagian dari skema besar untuk pengembangan birokrasi. jadi perubahan, promosi, mutasi, rotasi, itu hal yang pasti akan terjadi dalam organisasi, apalagi organisasi sebesar Pemprov DKI," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).

Menurut Anies, hal ini bukan hal yang baru. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat dan para pejabat terkait tidak kaget dan heran. Hal ini dinilai normal dalam sebuah organisasi.

"Ojo gumunan, kira-kira begitu, ojo kagetan, jangan," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement