Selasa 31 Jul 2018 08:53 WIB

Kementan Cetak 8 Ribu Hektare Sawah Baru di Merauke

Potensi lahan untuk pengembangan padi sawah di Kabupaten Merauke cukup besar

Red: EH Ismail
Kementerian pertanian cetak sawah baru di Kabupaten Merauke
Kementerian pertanian cetak sawah baru di Kabupaten Merauke

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Kementerian Pertanian  giat melaksanakan cetak sawah baru di Kabupaten Merauke sejak ditetapkan sebagai sentra produksi beras di Propinsi Papua. Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Indah Megahwati mengatakan sejak 2015 hingga saat ini, Kementan telah mencetak lahan sawah baru di Kabupaten Merauke  mendekati 8 ribu Hektare. Rinciannya adalah pada 2015 seluas 2.115 hektare, 2016 seluas 2 riburibu hektare, 2017 seluas 3  hektare, dan 2018 seluas 800 hektare.

Peneliti Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Yiyi Sulaeman mengatakan potensi lahan untuk pengembangan padi sawah di Kabupaten Merauke cukup besar.

“Lahan yang sesuai untuk pengembangan padi sawah sekitar 2,69 juta hektare, masing-masing cukup sesuai (S2) 1,24 juta hektare dan sisanya sesuai marginal (S3) sekitar 1,45 juta hektare," kata Yiyi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (30/7).

 

Yiyi menjelaskan lahan tersebut terletak di kawasan areal penggunaan lain (APL) sekitar 285,58 ribu hektare, hutan produksi (HP) sekitar 755,34 ribu hektare, hutan produksi konversi (HPK) sekitar 827,21 ribu hektare, dan kawasan hutan lainnya sekitar 826,84 ribu hektare.

“Untuk langkah awal, kawasan APL 285,58 ribu hektare dapat segera dibuka sambil menunggu proses perizinan penggunaan kawasan HPK untuk lahan pertanian dari Kementerian LHK," ujar Yiyi.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua Dr Muhammad Thamrin menjelaskan produktivitas gabah rata-rata di Kabupaten Merauke sekitar 4,5 t/hektare. “Potensi produksi padi di Kabupaten Merauke cukup tinggi. Hal ini terbukti demplot BPTP tahun 2017 dengan teknologi JARWO SUPER (varietas INPARI 32, pemupukan berimbang, penggunaan alsintan, dan lain-lain) mampu menghasilkan lebih 8 t/hektare,” tutur Thamrin.

 

Thamrin menambahkan produktivitas lahan sawah baru di Merauke masih relatif rendah, yaitu sekitar 4 t/hektare. Selain itu indeks pertanaman padinya juga masih rendah, yaitu IP 100. “Bila IP padi ditingkatkan menjadi 200 dengan penambahan irigasi suplemen di musim kemarau, maka pencetakan lahan sawah baru 7.915 hektare akan meningkatkan produksi gabah tiap tahun sekitar  63 ribu ton gabah," kata Thamrin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement