REPUBLIKA.CO.ID, Striker timnas Brazil, Neymar akhirnya mengakui bahwa dirinya telah 'melebih-lebihkan' reaksi di lapangan seusai dijegal lawan. Namun, Neymar berkilah, itu adalah ekses dari rasa frustrasinya yang kerap dikasari lawan di Piala Dunia 2018.
"Anda pikir saya melebih-lebihkan dan memang saya melakukan itu. Namun, faktanya saya menderita di lapangan," kata dia, dalam sebuah video 90 detik yang diproduksi oleh salah satu sponsornya dan beredar di media sosial, kemarin.
Striker Paris Saint-Germain (PSG) mengakui, dia sempat berharap Piala Dunia di Rusia lalu akan mengangkat statusnya setara dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang selama satu dekade terakhir berbagi gelar Ballon d'Or. Namun, yang terjadi malah, Brazil tersingkir oleh Belgia di perempat final, dan fan fokus pada aksi akting dan diving-nya di lapangan.
Neymar, 26 tahun, yang menderita cedera serius pada Februari dan kembali beraksi beberapa hari sebelum dimulainya Piala Dunia 2018, mengatakan kepada pendukungnya di Brazil, bahwa dia masih berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Neymar mengakui, masih ada sifat kekanak-kanakan dalam dirinya.
"Saat saya menerima kekasaran, bukan karena saya anak manja, tapi karena saya belum belajar bagaimana menghadapi rasa frustrasi," kata Neymar.
Piala Dunia 2018 memang tampaknya akan jadi momen yang akan selalu dikenang oleh Neymar. Bukan karena ia berhasil mencetak prestasi bersejarah bersama Brazil, namun, lantaran ia menuai kritik dan cemoohan dari penikmat sepak bola atas aksi diving dan 'drama' yang kerap dipertontonkannya.
Salah satunya adalah ketika Brazil mengalahkan Meksiko, 2-0. Pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio pun murka seusai laga.
"Ini benar-benar memalukan untuk dunia sepak bola. Seharusnya tidak perlu terlalu banyak akting," kata Osorio.
Osorio menyoroti Neymar, yang meski pada laga itu mencetak satu gol dan satu assist, Neymar dinilainya terlalu melodramatik setiap habis ditekel pemain Meksiko. Neymar merengek sambil berguling di lapangan yang kemudian memicu meme-meme lucu di media sosial.
Analisis akting Neymar
Wall Street Journal pernah membuat analisis kuantitatif atas aksi diving dan akting cedera Neymar pada Piala Dunia 2018. Analisis ini dilakukan hanya dari babak penyisihan sampai pada laga kala Brazil jumpa Meksiko di babak perdelapan final.
Secara total, Neymar jatuh 43 kali di rumput. Kesemua insiden itu memakan waktu delapan menit dan 15 detik. Dan Neymar akan lebih banyak berakting dan menunda-nunda jalannya laga saat Brazil dalam kondisi unggul/menang.
Waktu Neymar meringis kesakitan usai dijegal lawan biasanya menghabiskan waktu enam detik. Namun, dalam delapan kali insiden, dia menghabiskan setidaknya 20 detik untuk berbaring di rumput.
Akting Neymar terdahsyat terjadi pada laga kontrak Meksiko. Pada menit ke-71, Neymar terjatuh di pinggir lapangan dan kemudian menjepit bola di antara dua kakinya. Ia kemudian mengerang sambil berguling kesakitan, saat pemain Meksiko, Miguel Layun coba merebut bola dari kaki Neymar.
Rekaman ulang tayangan laga begitu nyata membuktikan bahwa Neymar berakting kesakitan. Akting itu berlangsung selama dua menit dan mengakibatkan laga sempat berhenti beberapa menit saat Brazil unggul 1-0.
Brazil melakoni laga pertama penyisihan grup kontra Swiss. Sejak tiba di Rusia, periode dalam laga saat Neymar tak terjatuh di lapangan adalah selama 34 menit dan 16 detik.
Sebanyak 60 persen dari akting Neymar terjadi saat laga Brazil berakhir seri. Namun, saat Brazil unggul atau menang, persentase akting Neymar lebih besar.
Rata-rata neymar 15 detik terkapar di lapangan saat timnya unggul dan sembilan detik saat laga masih imbang. Saat Brazil unggul, Neymar akan lebih sering terjatuh, rata-rata sekali setiap 8,5 menit.
Saat Neymar terjatuh, tidak jelas apa yang dirasakan sakit di tubuhnya. Namun yang paling sering dia memegangi pergelangan kaki kanan saat mengerang di lapangan. Sekali dia terlihat memegangi tangannya dan dalam beberapa kejadian dia mengindikasikan cedera di area muka dan lehernya.
Dengan predikat pemain bintang, Neymar sebenarnya juga sering dikasari oleh lawan. Namun, ia pun sering mendramatisasi akibat dari tekel lawan.
Yang paling 'memalukan' adalah kalah Brazil bertemu Kosta Rika. pada menit ke-78, Neymar melakukan diving di kotak penalti yang mengundang reaksi wasit untuk menunjuk titik putih
Namun, sebelum penalti diambil, wasit memutuskan untuk mengulas ulang lewat video assistant referee (VAR). Hasil evaluasi VAR, terjadi kontak yang minimal dan penalti kemudian dibatalkan.
Seusai laga kontrak Meksiko, legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, melontarkan nasihat untuk Neymar. Maradona meminta Neymar agar bermain dengan tenang agar tidak menyesal.
"Ia harus paham bahwa di era saat ini, diving akan menghasilkan kartu kuning dengan adanya VAR," ujar Maradona dalam wawancaranya dengan Marca.
"Neymar adalah seorang yang fenomenal, tapi ia masih kekurangan sesuatu. Jika ia sembuh dari cederanya, maka kita akan melihat permainan terbaik Neymar," ujar Maradona, menambahkan.
Pelatih PSG Thomas Tuchel membela Neymar dengan menyebut Neymar akan segera bangkit dari kekecewaan di Piala Dunia 2018. Menurut Tuchel, semua orang di PSG ingin membantu Neymar mengembalikan kepercayaan diri.
"Neymar adalah pemain hebat dan dia tahu bagaimana menangani kemenangan dan kekalahan. Dalam olahraga Anda dihadirkan dengan tantangan dan akan segera bangkit. Neymar adalah seorang juara," kata Tuchel, dikutip ESPN.