Selasa 31 Jul 2018 18:55 WIB

Perdana Menteri India Mulai Bahas Perdamaian dengan Pakistan

Narendra Modi mengucapkan selamat atas kemenangan Imran Khan.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Mantan bintang kriket Pakistan yang menjadi politikus, Imran Khan. Ketua Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf itu memberikan suaranya dalam pemilu di Islamabad, Pakistan, Rabu (25/7).
Foto: AP Photo/Anjum Naveed
Mantan bintang kriket Pakistan yang menjadi politikus, Imran Khan. Ketua Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf itu memberikan suaranya dalam pemilu di Islamabad, Pakistan, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri India Narendra Modi telah melakukan komunikasi dengan perdana menteri terpilih Pakistan, Imran Khan pada Senin (30/7). Modi memberi ucapan selamat atas kemenangan partai Khan dalam pemilihan umum Pakistan. Dalam komunikasi itu kedua pemimpin juga membahas perdamaian regional.

Itu adalah komunikasi pertama mereka sejak partai Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menang dalam pemilu pekan lalu, walaupun oposisi menuduh pemilu telah dicurangi. Hubungan kedua negara telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Pembicaraan perdamaian telah terhenti di tengah upaya diplomatik dan penembakan militer yang terjadi di perbatasan Garis Kontrol yang membagi wilayah Kashmir.

Khan, yang akan menjadi perdana menteri Pakistan berikutnya kini berusaha mencari mitra koalisi melalui kandidat independen dan partai-partai kecil. Menurut sebuah pernyataan oleh Kementerian Luar Negeri India dalam komunikasi dengan Khan, Modi mengulangi visinya tentang perdamaian dan pembangunan di seluruh wilayah. Modi juga berharap agar demokrasi semakin mengakar di Pakistan.

Khan menyatakan dalam pidato kemenangannya bahwa dia ingin menyelesaikan perselisihan wilayah yang berkepanjangan atas Kashmir. "Jika India datang dan mengambil satu langkah ke arah kami, kami akan mengambil dua langkah," katanya.

Tim media Khan mengaku telah memberi tahu Modi bahwa kedua negara harus fokus pada penanganan kemiskinan. Khan juga menyampaikan kepada Modi bahwa masalah  kedua negara harus diselesaikan melalui pembicaraan. "Perang hanya semakin meningkatkan tragedi daripada memfasilitasi penyelesaian konflik," katanya.

Para pengamat Uni Eropa mengatakan ada ketidakseimbangan selama pemilu. Partai saingan yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Nawaz Sharif menghadapi hambatan besar selama pemilu. AS juga telah menyatakan keprihatinan tentang kelemahan pelaksanaan pemilu.

Khan berjanji akan menyelidiki semua klaim kecurangan. Ia juga berjanji untuk membangun Pakistan baru dan menciptakan negara Islam yang sejahtera.

Beberapa pengamat mengatakan demokrasi di Pakistan telah dilemahkan karena campur tangan angkatan bersenjata. Baik Khan maupun militer menolak klaim tersebut.

Mayoritas Muslim Pakistan telah mengkritik India dalam beberapa tahun terakhir. Kritik khususnya terkait sikap keras pemerintah India di Kashmir dan kekerasan yang dilanda muslim India.

India menyalahkan Pakistan karena memicu pemberontakan di Kashmir. Pemerintah Modi telah menolak pembicaraan damai kecuali Islamabad mengambil sikap dalam menghadapi kelompok militan yang beroperasi di wilayahnya dan melawan India.

India dan Pakistan telah berperang tiga kali sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947, dua di antaranya menyangkut Kashmir, yang keduanya mengklaim penuh tetapi memerintah sebagian. Dalam tanggapan pertamanya terhadap kemenangan Khan,  Kementerian Luar Negeri India berharap pemerintah baru Pakistan akan bekerja untuk Asia Selatan yang bebas teror.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement