Selasa 31 Jul 2018 22:46 WIB

Mendes: Presiden Ingin Naikkan Dana Desa 2019 Jadi Rp 85 T

Dana desa bisa mempercepat pembangunan.

Dana Desa
Dana Desa

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terus berusaha untuk meningkatkan anggaran dana desa setiap tahunnya sejak bergulirnya pada 2015 lalu. Tahun 2019 mendatang, Jokowi masih berusaha tingkatkan jadi Rp 85 triliun.

Hal itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam acara dialog nasional 2018 dengan tema Indonesia maju bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung Serba Guna Siyono, Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa (31/7).

Mendes PDTT Eko menyampaikan bahwa kucuran dana desa pada 2015 sebesar Rp20,7 triliun, lalu ditingkatkan menjadi Rp 40, 9 triliun pada 2016. Kemudian pada 2017, dana desa kembali ditingkatkan menjadi Rp 60 triliun dan pada 2018 sebesar Rp 60 triliun.

"Insya Allah tahun depan dana desa akan dinaikan dari Rp 60 triliun menjadi Rp 73 triliun. Tapi, ternyata presiden masih berusaha untuk menaikkan lagi dana desa itu menjadi Rp 85 triliun. Jadi kita doakan mudah-mudahan keuangan negaranya cukup agar tahun depan dana desanya bisa Rp 85 triliun," ungkapnya.

Mendes juga menyampaikan bahwa Jokowi selalu berpesan agar dana desa yang jumlahnya sangat besar tersebut untuk selalu dikawal dan dijaga agar bisa bermanfaat untuk pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat desa.

Terbukti bahwa dampak dari dana desa sangat besar dalam percepatan pembangunan desa dan meningkatkan ekonomi di desa. Adapun dampak dari dana desa tersebut yakni sebagai penunjang aktivasi ekonomi masyarakat dengan membangun sekitar 123.858 kilometer jalan desa, 781.258 meter jembatan, 6.576 unit pasar desa, tambatan perahu sebanyak 2.960 unit, 28.830 unit irigasi, 3.111 unit sarana olahraga dan pembangunan embung sebanyak 1.971 unit.

Bukan itu saja, dana desa juga berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan membangun 67.094 penahan tanah, 38.331 sarana air bersih, 112.003 MCK, 5.402 polindes, 38.217.065 meter drainase, 18.177 paud, 11.574 posyandu dan pembangunan sumur sebanyak 31.122 unit.

"Alhamdulillah 3 tahun ini pemanfaatan dana desa sudah melihatkan hasilnya. Kita juga melihat telah terjadi penurunan kemiskinan yang cukup signifikan. Terutama di desa yang angka kemiskinannya menurun cukup besar. Tahun ini tingkat kemiskinannya menyentuh single digit yakni 9,8 persen. Kalau ini bisa terus kita pertahankan, maka dalam 5 tahun kedepan jumlah orang miskin didesa akan jauh lebih kecil daripada di kota. Demikian juga penurunan stunting juga cukup besar," kata Menteri Eko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement