REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyampaikan kawasan Gunung Rinjani saat ini telah steril dari pendaki. Kepala Balai TNGR Sudiyono mengatakan, berdasarkan perhitungan pengunjung yang keluar dari kawasan TNGR dan kerja sama seluruh pihak dalam proses evakuasi, tercatat 1.226 pendaki yang berada di Gunung Rinjani sejak Ahad (29/7) telah keluar dari Gunung Rinjani.
Sudiyono merinci, pada Ahad (29/7), tercatat 507 warga negara asing (WNA) dan 162 warga negara Indonesia (WNI) yang turun dari Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun, kecuali 121 WNA dan empat WNI yang turun melalui jalur Senaru. Keesokan harinya, Senin (30/7), pendaki seluruhnya turun melalui jalur Sembalun sebanyak 189 WNA dan 354 WNI.
"Hari ini, Selasa (31/7), hanya tersisa 14 pendaki WNA yang sudah seluruhnya turun sehingga total pengunjung TNGR sejak Minggu hingga Selasa ialah 1.226 orang, di mana 696 WNA dan 530 WNI," kata dia, Selasa (31/7) malam.
Sebelumnya, kata Sudiyono, seluruh pendaki sudah berhasil dievakuasi. Ia menyebutkan, enam pendaki tersisa pun sudah dievakuasi pada Selasa, bersama satu pendaki asal Makassar yang meninggal dunia.
"Enam orang sudah dievakuasi, tiga orang lewat heli bersama satu korban meninggal juga dengan heli, sedangkan tiga orang yang merupakan porter dan guide dievakuasi lewat darat," ujarnya, Selasa (31/7) siang.
Sudiyono menyampaikan, tiga orang yang dievakuasi melalui darat sedang dalam perjalanan turun dan diperkirakan tiba pada pukul 17.00 Wita. Dia menambahkan, tim gabungan tetap berada di Gunung Rinjani guna melakukan penyisiran. Ia menegaskan, hingga saat ini seluruh area Gunung Rinjani sudahtak ada pendaki, kecuali tiga orang yang sedang dievakuasi lewat darat.
Ia juga membantah adanya informasi terkait masih adanya wisatawan asing yang berada di Gunung Rinjani. "Pendaki asing juga sudah clear, kami sudah dihubungi kedubes-kedubes bahwa konfirmasi sudah clear, dan tidak ada yang menghubungi kami tentang warganya yang masih berada di Gunung Rinjani," katanya menambahkan.