REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hari ini menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendorong kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD). Fasilitas ini akan dibangun di dua lokasi yaitu Lebak Bulus dan Dukuh Atas.
"Alhamdulillah kita menandatangani perjanjian antara empat BUMD untuk mendorong kawasan berorientasi transit. Kita harapkan dua lokasi yang kita kerja samakan, yaitu Lebak Bulus dan Dukuh Atas itu akan menjadi sebuah ikon TOD yang sekarang kita sebut kawasan berorientasi transit," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno di Gedung Wisma Nusantara, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/7).
Empat BUMD yang menandatangani perjanjian tersebut yaitu PT MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PD Pasar Jaya, dan PD Pembangunan Sarana Jaya. Dalam kesempatan itu, ditandatangani pula perjanjian kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan PD Pasar Jaya dalam rangka pembangunan dan pengoperasian gedung fungsi campuran di lokasi lahan Eks Pasar Blora.
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William P Sabandar mengatakan proyek TOD Dukuh Atas menelan dana sekitar Rp20 triliun. Anggaran ini hanya untuk proses pembangunan saja.
PT MRT Jakarta akan bersinergi dengan pihak perbankan dan investor. Saat ini perusahaan tersebut sedang menyiapkan master plan baik untuk pembangunan TOD di Dukuh Atas maupun Lebak Bulus. Kedua titik itu nantinya diharapkan menjadi pedoman desain urban (urban design guideline).
"Di Dukuh Atas misalnya, itu ada di mitra yang sekarang bersama-sama mengerjakan ini. Yang hari ini itu yang pertama akan mulai kita bangun," ujar William.
Sementara, TOD di Lebak Bulus masih dalam tahap konsep. Desainnya masih dalam proses pengerjaan. William menargetkan konsep tersebut akan selesai dalam satu hingga dua bulan ini.
"(Pengerjaan desainnya dibuat) oleh suatu konsultan internasional,"kata dia.
Proyek ini merupakan kerja sama antara PD Pasar Jaya dengan PT MRT Jakarta. Kesepakatan telah dibuat pada 29 Maret lalu. Sandiaga berharap fasilitas ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan hunian yang terintegrasi dengan layanan transportasi. Seperti biasa ia juga menargetkan penciptaan lapangan kerja di kawasan TOD.
"Kawasan TOD ini akan mampu menciptakan sekitar 45 miliar dolar AS peluang ekonomi dan akan bisa membuka 40-50 ribu lapangan pekerjaan yang baru nanti," kata Sandiaga.