Rabu 01 Aug 2018 19:29 WIB

26 Gempa Susulan Terjadi di Lombok Hari Ini

Gempa susulan yang terjadi memiliki kekuatan lebih rendah dibanding gempa Ahad lalu.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Foto kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Desa Sajang, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala richter Minggu (29/7) kemarin telah mengakibatkan korban 15 orang meninggal dunia, 162 orang luka-luka serta ratusan rumah rusak.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Foto kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Desa Sajang, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala richter Minggu (29/7) kemarin telah mengakibatkan korban 15 orang meninggal dunia, 162 orang luka-luka serta ratusan rumah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Guncangan gempa masih melanda wilayah Lombok dan sekitarnya pada Rabu (1/8). Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mataram mencatat sebanyak 26 gempa susulan terjadi pada Rabu (1/8) hingga pukul 18.44 WITA.

Gempa susulan yang terjadi memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan saat gempa pada Ahad (29/7). Catatan BMKG Mataram menyebutkan, total gempa yang terjadi dalam rentang waktu sejak Ahad (29/7) hingga Ahad (1/8) sebanyak 422 gempa susulan. "Pada hari ini sudah terjadi 26 kali gempa susulan. Update 1 Agustus 2018 jam 17.00 WITA, 422 gempa bumi susulan," ujar Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto di Mataram, NTB, Rabu (1/8).

Stasiun Geofisika Mataram sendiri telah empat kali mengeluarkan rilis tentang terjadinya gempa di NTB. Agus menyampaikan, rilis pertama memuat terjadinya gempa dengan kekuatan magnitudo 3,1 pada pukul 04.36 WITA dengan letak episenter gempa di darat pada jarak 16 km Tenggara Lombok Tengah dengan kedalaman 11 km. Rilis kedua, gempa pada pukul 06.25 WITA yang berkekuatan magnitudo 2,5 dengan episenter terletak pada jarak 9 km arah Barat Daya Lombok Tengah pada kedalaman 12 km.

Rilis ketiga, gempa terjadi pukul 18.04 WITA dengan kekuatan magnitudo 4,1, di mana episenter terletak pada jarak 18 km arah Timur Laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km. Rilis keempat, gempa kembali terjadi pada pukul 18.44 WITA berkekuatan magnitudo 4,2, dengan episenter terletak pada jarak 33 km arah Timur Laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya, kata Agus, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).  "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya.

Agus menyebutkan, guncangan gempa dapat dirasakan masyarakat yang berada di sejumlah wilayah di Pulau Lombok. Seperti di wilayah Bayan dan Belating di Lombok Utara pada skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI) dan Obel-Obel di Lombok Timur pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).

"Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya menambahkan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement