REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semuanya berawal dari obrolan warung kopi. Tapi, gawean bertajuk "Bali Reggae Star Festival A Charity Concert" ini justru mampu membuktikan eksistensinya hingga tahun keempat.
Untuk tahun ini, festival yang akan melibatkan musisi lokal dan internasional ini bakal digelar pada 29-30 September 2018 di Pantai Mertasari, Sanur, Bali.
"Awalnya kita sempat pesimistis, tapi perjuangan itu bisa terus bertahan. Bahkan, bisa berjalan sampai empat kali," kata salah satu musisi penampil yang juga menjadi ikon musik reggae Indonesia, Tony Q, di Jakarta, Rabu (1/8).
Idealisme besar dari festival ini, kata Tony, untuk memberikan edukasi kepada publik. "Selama ini kita selalu berusaha kalau mau buat acara itu //ngak// harus selalu cari untung. Bisa juga ada edukasinya," ujarnya
Untuk festival nanti, Tony mengaku akan tetap memberikan penampilan secara spontan dan yang terbaik buat menghibur ara penikmat musik reggae.
"Saya sih akan tampil spontan, mengalir saja. Bagi kita yang terpenting festival ini bisa dijadikan sesuatu yang menarik dan beredukasi," katanya kembali.
Agung Ngurah, ketua Panitia Reggae Star Festival, menjelaskan kegiatan ini nantinya diramaikan juga oleh sederet musisi reggae internasional. Namun ia masih enggan untuk membocorkan siapa saja musisi asing secara detail.
"Yang pasti kami telah mengantongi konfirmasi kesediaan band reggae asal Amerika Serikat dan dari Malaysia Budak Nakal," jelasnya.
Lantas bagi para pengunjung yang ingin menikmati festival ini, Agung sengaja membanderol harga tiket dengan harga yang bersahabat dengan kantong.
"Kita akan buka harga tiket presale seharga Rp 30 ribu. Kalau untuk terusan sebesar Rp 60 ribu dan untuk tiket on the spot dijual dengan harga Rp 50 ribu dan terusan Rp 90 ribu," paparnya.