Rabu 01 Aug 2018 23:21 WIB

Ganjil-Genap, Penghasilan Angkutan Online Turun Drastis

Penghasilan mereka bahkan turun sampai 50 persen.

Rep: Bayu Adji / Red: Gita Amanda
Pengemudi angkutan online memarkir mobilnya di pinggir Jalan Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (1/8). Para supir itu mengeluh pemberlakuan perluasan sistem ganjil-genap mengakibatkan penghasilannya menurun.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pengemudi angkutan online memarkir mobilnya di pinggir Jalan Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (1/8). Para supir itu mengeluh pemberlakuan perluasan sistem ganjil-genap mengakibatkan penghasilannya menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberlakuan perluasan kawasan ganjil-genap di Jakarta berimbas langsung pada pengemudi mobil angkutan online. Penghasilan mereka bahkan turun sampai 50 persen.

Daniel (35 tahun), salah satu pengemudi Go-Car, mengatakan hari pertama diperluasnya peraturan ganjil-genap, penghasilannya berkurang drastis. Jika dalam sehari biasanya ia mengantongi penghasilan hingga Rp 300 ribu, hari itu ia baru mendapatkan Rp 150 ribu.

"Penghasilan berkurang sejak ada perluasan. Bisa kurang di atas 30 persen," kata dia, Rabu (1/8).

Ia menambahkan, banyak pesanan penumpang yang dibatalkan karena tujuannya adalah kawasan ganjil genap. Menurut dia, penumpang biasanya sudah paham kalau pengemudi membatalkan pesanannya.

"Sekarang kalau ada penumpang yang ingin ke jalur ganjil-genap, kalau harinya sesuai nomor polisi, ya, saya angkut. Kalau tidak, kami tolak," kata dia.

Senada dengan Daniel, Anto (35) mitra GrabCar juga mengeluhkan adanya perluasan dan penambahan waktu kawasan ganjil genap. Menurut dia, perluasan kawasan ganjil genap memengaruhi daerah pinggiran yang biasanya tidak macet menjadi macet.

Namun, ia menambahkan, aplikasi Grab telah memiliki sistem pengaturan nomor polisi pengemudi. Artinya, nomor polisi yang tidak sesuai dengan aturan ganjil-genap akan diarahkan pada pesanan yang melalui kawasan tersebut.

"Kalau aplikasinya diatur, itu dikasih daerah yang sesuai nomor polisi. Tapi yang jelas order itu berkurang," kata dia.

Anto telah keluar rumah sejak pukul 08.00 WIB. Sore itu, selepas Ashar ia memarkir mobilnya di seberang Mall Kota Kasablanka. Nomor polisi mobil Daihatsu Xenia miliknya berakhiran angka genap.

photo
Petugas kepolisian melakukan operasi ganjil-genap di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (1/7). Hingga siang hari, telah lebih dari 200 surat tilang dikeluarkan.

Itulah yang membuat dirinya baru membawa penumpang sebanyak empat kali. Padahal, hari-hari sebelumnya Anto bisa membawa 10 penumpang. "Kalau misal 10 jam bisa dapat 10 perjalanan, sekarang susah. Biasanya saya jam segini sudah dapat 10 pesanan, tapi sekarang berkurang 50 persen," keluhnya.

Sementara itu, Ali (32) yang telah empat tahun menjadi pengemudi online, lebih beruntung. Nomor polisi Toyota Avanza hitam yang dikemudikannya berakhiran angka ganjil, sesuai dengan hari pertama pemberlakuak perluasan ganjil-genap.

"Saya hari ini pas plat nomor ganjil. Tapi besok nih, kan tidak bisa keluar sama sekali. Rugi jadinya, dua hari sekali baru bisa bebas narik," katanya.

Meski begitu, Ali berencana akan tetap beroperasi meskipun platnya tak sesuai dengan tanggal. Namun, ia akan lebih ke daerah pinggiran yang tak ada aturan ganjil-genap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement