REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kantor kamanusiaan PBB pada Rabu (1/8) menyatakan organisasi itu siap membantu negara Asia Tenggara yang dilanda banjir serius akibat hujan musim penghujan.
Banjir musiman telah membuat 148 ribu orang terusir dari rumah mereka di Myanmar sejak 9 Juli. Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), yang berpusat di New York, AS menyatakan beberapa lembaga PBB serta organisasi non-pemerintah menyediakan bantuan serta mendata kebutuhan ke depan.
Dua orang dilaporkan tewas di Kamboja akibat banjir. Bencana yang sama juga terjadi di Thailand.
"Di Kamboja, lebih dari 4.700 keluarga telah terpengaruh oleh banjir dan dua orang dilaporkan meninggal," kata kantor tersebut. Permukaan air yang terus naik di Sungai Mekong menimbulkan ancaman lebih jauh.
"Di Republik Demokratik Rakyat Laos, hujan yang mengakibatkan jebolnya Bendungan Provinsi Attapeu telah reda," kata OCHA. "Operasi pencarian dan pertolongan dilanjutkan dengan bantuan dari PBB, Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, banyak negara dan sektor swasta."
Jebolnya bendungan di Laos pada 24 Juli menewaskan lebih dari 20 orang dan lebih dari 100 orang hilang. Sementara, lima dari 76 provinsi Thailand sudah dipengaruhi oleh naiknya permukaan dari Sungai Mekong.
Organisasi dunia itu bekerja sama secara erat dengan pemerintah nasional di daerah yang terpengaruh dan menyediakan bantuan. "Karena hujan terus turun di banyak daerah, risiko banjir lain masih besar dan PBB siap memberi tanggapan sebagaimana diperlukan untuk membantu masyarakat yang memerlukan," kata OCHA dalam pernyataan.
Baca: Wabah Baru Ebola Kembali Ditemukan di Kongo