REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung mengklaim stok hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah aman. Jumlah hewan kurban tahun ini kurang lebih mencapai 30 ribu, meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 24 ribu hewan kurban.
Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Bandung, Tisna Umaran memastikan melihat pengalaman tahun sebelumnya, pada Idul Adha tahun ini tidak akan kekurangan hewan kurban.
"Tahun ini ada 30 ribu hewan kurban," ujarnya di Pemkab Bandung, Kamis (1/8).
Menurutnya, rata-rata harga domba layak sembelih yang dijual di Kabupaten Bandung Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta. Sedangkan, harga paling tinggi Rp 5,5 juta tergantung bobot domba. Sementara sapi dijual Rp 20-22 juta tergantung bobot dan jenis.
"Daging sapi yang dijual dimulai dari Rp 61-63 ribu per kilogram. Harga itu naik dibandingkan tahun kemarin mencapai Rp 55-60 ribu," ungkapnya.
Ia menuturkan, kenaikan harga disebabkan biaya operasional yang naik seperti transportasi. Sebab kebanyakan pedagang dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, termasuk harga pakan dan nilai sewa ikut naik.
Dirinya menambahkan, rata-rata masyarakat Kabupaten Bandung meminati hewan kurban jenis domba dan sapi. Saat ini, ia tengah menyosialisasikan kepada masyarakat tentang cara penyembelihan untuk menjaga kehalalan.
Tisna mengatakan pihaknya juga akan melakukan pengecekan kesehatan hewan ternak serentak pada 14 Agustus mendatang melibatkan 60 orang anggota gabungan. Terdiri dari dokter hewan, paramedis, petugas Distan dan satgas pangan Polres Bandung.
"Kita juga ada pelatihan cara menyembelih dan menjatuhkan tubuh sapi yang berkeringat dengan MUI Kabupaten Bandung," katanya.
Ia mengungkapkan, pada 2017, dari 24 ribu hewan kurban, 86 persen dinyatakan sehat dan layak. Sisanya terdapat umur hewan ternak kurang dan badan hewan besar namun umurnya kurang.
"Kalau yang sakit menurun dua-tiga persen," ungkapnya.