Kamis 02 Aug 2018 18:22 WIB

Perbatasan Gaza Memanas, Netanyahu Batal ke Kolombia

Israel blokade bahan bakar ke Jalur Gaza.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: EPA/Jim Hollander
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan kenegaraan ke Kolombia pekan depan. Penundaan itu dilakukan menyusul situasi di Jalur Gaza yang kian memanas. Netanyahu sedianya dijadwalkan mengunjungi negara-negara di Amerika Latin pada 6 hingga 9 Agustus nanti.

Sebelumnya otoritas Israel telah memblokir akses pengiriman bahan bakar dan gas ke Jalur Gaza mulai Kamis (2/8). Ini sebagai tanggapan atas tindakan Hamas yang meluncurkan balon pembakar sehingga membakar ladang di Israel.

Otoritas Israel mengatakan, langkah itu dilakukan guna merespons kekerasan yang kerap terjadi di perbatasan di tengah upaya Pemerintah Mesir memediasi perdamaian.

Akses pasokan gas dan minyak akan diberikan kembali jika Hamas sepakat untuk tidak meluncurkan layang-layang, balon pembakar dan tidak ada gesekan di sepanjang pagar perbatasan. "Jika hal itu terus terjadi, saya memutuskan untuk menghentikan pasokan gas dan minyak ke Jalur Gaza," kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman.

Baca juga,  Turki Kecam UU Negara Bangsa Yahudi Israel.

Bulan lalu Israel juga melakukan langkah serupa. Israel mencegah pengiriman bahan bakar dan gas melalui satu-satunya penyeberangan komersial dengan Gaza. Sepekan kemudian Israel kembali mengizinkan pasokan bahan bakar dan gas memasuki Gaza setelah ketegangan dengan Hamas mereda.

photo
Polisi Palestina menunjukkan bangunan yang rubuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, Sabtu (14/7). Serangan ini merupakan serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza tahun 2014.

Dihentikannya pasokan gas dan minyak semakin membuat kehidupan warga Palestina menderita. Tidak adanya pasokan bahan bakar menyebabkan pemadaman listrik hingga 18 jam per hari. Warga hingga kini terus melakukan protes mingguan guna memaksa Israel mencabut sanksi ekonomi terhadap Gaza.

Israel mengaku telah kehilangan tanah pertanian dan hutan karena kebakaran yang disebabkan oleh layang-layang dan balon helium yang diterbangkan dari Gaza. Sementara, sebanyak 155 warga Palestina tewas dalam protes mingguan. Mereka meninggal akibat timah panas yang ditembakan militer Israel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement