REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Untuk menjamin kesehatan hewan, petugas Dinas Perkebunan dan Peternakan Kesehatan Hewan (Disbunakeswan) Lampung akan menurunkan tim kesehatan untuk mengawasi hewan kurban yang dijual masyarakat. Tim akan mengecek keberadaan hewan tersebut, agar masyarakat tidak kecewa setelah membeli hewan untuk kurban.
Kepala Disbunakeswan Lampung Desy Desmaniar Romas mengatakan, ia telah membentuk tim untuk siap turun memantau dan mengecek hewan kurban baik sapi maupun kambing yang dijual di pasar dan di pinggir jalan. “Pekan depan tim akan turun mengawasi hewan kurban yang dijual masyarakat,” kata Desy di Bandar Lampung, Selasa (31/7).
Ia mengatakan petugas akan mendatangi tempat-tempat penjualan hewan ternak dan mengecek kesehatan hewan. Kepada hewan sapi dan kambing tersebut, petugas akan memberikan obat-obatan seperti obat cacing kepada semua hewan ternak. Hewan kurban tersebut, ujar dia, harus steril dari penyakit, cacat, dan luka, serta cukup umur untuk sapi dua tahun dan kambing satu tahun.
Disbunakeswan Lampung telah membuat Surat Keputusan (SK) tim pengawasan, dalam pekan depan tim akan turun ke tempat-tempat penjual hewan kurban. Tim akan memantau dan mengecek hewan kurban tersebut agar masyarakat tidak kecewa dan salah membeli hewan kurban yang sehat dan cukup umur.
Sedangkan tempat-tempat penjualan hewan kurban di daerah, Disbunakeswan Lampung berkoordinasi dengan dinas terkait dari kabupaten/kota di Lampung untuk memantau dan mengecek kesehawan hewan kurban. Menurut Desy, hal tersebut penting agar masyarakat tidak kecewa dan khawatir dengan kesehatan hewan kurban yang dibeli.
Mengenai pasokan hewan kurban baik sapi dan kambing, ia menyatakan masih cukup tersedia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat sebelumnya sudah mempersiapkan untuk hewan kurban tahunan. Biasanya, pada pekan depan sudah banyak yang mengggelar lapak dagangan hewan kurban di permukiman penduduk dan di pinggir jalan.