Kamis 02 Aug 2018 22:27 WIB

LRT Palembang Sempat Mogok, Ini Penyebabnya

Pengaturan sensor pintu yang terlalu sensitif menyebabkan LRT tidak mau berjalan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (23/7).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Light rail transit (LRT) Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) sempat mengalami mogok atau berhenti mendadak kemarin sore (1/8). PPK LRT Palembang Suranto mengatakan kejadian tersebut bukan disebabkan karena hujan deras yang terjadi ketika terjadinya mogok pada segmen Stasiun Asrama Haji menuju Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

"Kondisi cuaca kota Palembang memang sedang dilanda hujan lebat. Tetapi, kondisi cuaca tersebut tidak mempunyai dampak signifikan atau tidak berpengaruh terhadap operasional LRT Sumsel," kata Suranto dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/8).

Dia menjelaskan tm Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT Insustri Kereta Api (Inka) sudah melakukan penyelidikan. Menurut Suranto, kejadian tersebut karena permasalahan kendala teknis pada sistem pengamanan operasional LRT Palembang.

Pada saat kejadian, kata dia, sensor pintu mengeluarkan indikator  masih ada pintu LRT yang terbuka. "Indikator ini juga terbaca di kabin masinis. Karena indikator menunjukkan buka, awak sarana LRT Sumsel mengadakan pengecekan kembali untuk memastikan bahwa pintu kereta sudah benar-benar tertutup," jelas Suranto.

Namun indikator pada sensor pintu tersebut masih terus menyala. Hal itu mengakibatkan mode standby LRT menyala, sehingga membuat rangkaian tidak bisa dijalankan karena kondisi tersebut.

Dalam penyelidikan ditemukan pengaturan sensor pintu tersebut masih terlalu sensitif. "Jadi selama sensor pintu ini masih menujukkan indikator buka, LRT ini tidak akan bisa menyala. Hal ini bisa kita analogikan seperti pada saat  menggunakan kendaraan pribadi atau mobil ketika indikator tidak dihiraukan, mesin kendaraan akan ke posisi standby sehingga kendaraan tidak menyala," jelas Suranto.

Untuk mengatasi hal tersebut, Suranto memastikan awal sudah mengaktifkan mode shorcut engine on untuk kembali menjalankan LRT tersebut. Suranto mengatakan penggunaan mode tersebut biasanya hanya dilakukan saat kendaraan darurat.  

Saat ini, LRT Palembang yang akan digunakan saat Asian Games 2018 dan transportasi umum baru itu pada tahapan uji coba dengan memggunakan dua train set yang sudah diuji dan tersertifikasi. Sedangkan enam train set LRT lainnya masih terus dikejar penyelesaian masa uji dan sertifikasinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement