Kamis 02 Aug 2018 23:36 WIB

BMKG Prediksi Yogyakarta Alami Kekeringan Meteorologis

Masyarakat lima kabupaten/kota di Yogyakarta diminta menghemat air.

Red: Indira Rezkisari
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprakirakan lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang ditimpa kekeringan meteorologis. Artinya, beberapa kawasan di Yogyakarta tidak akan mengalami hujan selama dua bulan.

"Kekeringan meteorologis terjadi karena tidak ada hujan sama sekali lebih dari dua bulan," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Kamis (2/8). Menurut Djoko, kekeringan meteorologis merupakan berkurangnya curah hujan dari keadaan normal dalam jangka waktu yang panjang bisa berlangsung bulanan, dua bulanan, hingga tiga bulanan.

"Sebagian besar wilayah DIY khususnya bagian selatan adalah wilayah yang lebih kering. Sehingga peluang terjadi kekeringan lebih besar dibandingkan bagian utara DIY," kata dia.

 Djoko menyebutkan sejumlah wilayah yang paling berpeluang terjadi kekeringan meteorologis antara lain di Bantul meliputi kecamatan Bambanglipuro, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kretek, Pandak, Piyungan, Pundong, Sanden, Sedayu, dan Sewon. Lalu Gunung Kidul meliputi Gedangsari, Girisobo, Karangmojo, Paliyan, Panggang, Playen, Ponjong, Saptosari, Tanjungsari, dan Tepus.