REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Pemilihan di Zimbabwe menuai korban jiwa yang terus bertambah. Jumlah korban tewas akibat pemilihan umum tersebut menelam enam nyawa.
Polisi setempat melaporkan, korban bertamah bentrokan di Harare pada Rabu (1/8). Kerusuhan yang terjadi ini akibat keterlambatan dalam mengumumkan pemenang pemilihan presiden pekan ini.
Tentara memukul dan menembaki demonstran oposisi setelah pemimpin Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) Nelson Chamisa mengklaim dia telah memenangkan suara publik. Dia menuduh Zanu-PF, partai yang berkuasa, atas kecurangan pemilu pada hari Rabu (1/8).
Chamisa dan petahana, Emmerson Mnangagwa, sekarang mengklaim kemenangan tiga hari setelah proses pemilihan. Komisi Pemilihan Umum Zimbabwe mengatakan, pemilih akan emndapatkan hasil dalam waktu segera.
Polisi menggerebek kantor MDC dan menahan 18 orang pada hari Kamis(2/8). Surat perintah penggeledahan menyatakan Chamisa dan beberapa orang lainnya dicurigai melakukan kejahatan dengan memiliki senjata berbahaya dan melakukan kekerasan publik, dikutip dari Independent, Jumat (3/8).