Jumat 03 Aug 2018 11:13 WIB

8 Ton Sampah Pesisir Muaragembong Diangkut

Ekosistem mangrove di desai pantaimekar memburuk karena tumpukan sampah

Rep: Fergi Nadira/ Red: Esthi Maharani
Pertamina EP Asset 3 Tambun Field gelar acara Bersih-Bersih Pesisir Muaragembong angkut delapan ton sampah -- Muaragembong, Kab Bekasi, Kamis (2/8) .
Foto: Republika/Fergi Nadira
Pertamina EP Asset 3 Tambun Field gelar acara Bersih-Bersih Pesisir Muaragembong angkut delapan ton sampah -- Muaragembong, Kab Bekasi, Kamis (2/8) .

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA GEMBONG - PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Kabupaten Bekasi, mengangkut lebih kurang delapan ton sampah dari wilayah pesisir muara sungai Citarum, Desa Pantaimekar, Kecamatan Muara Gembong pada Kamis (2/8) siang. Delapan ton itu dimuat pada truk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi yang juga digandeng Pertamina dalam acara yang bertema 'Coastal Clean Up' atau bersih-bersih pesisir.

Field Manager PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Ceppy Agung Kurniawan mengatakan, kegiatan ini melibatkan unsur masyarakat Desa Pantaimekar khususnya wilayah pesisirnya yang terdiri dari tiga rukun tetangga (RT) dalam program Bersih-Bersih Pesisir. Kawasan pesisir dikenal sebagai ekosistem perairan yang memiliki sumber daya alam dan potensi yang besar. Salah satu sumber daya alam-nya ada pada hutan mangrove yang berada di pesisir utara Teluk Jakarta ini.

"Ekosistem mangrove di sini (Desa Pantaimekar) memburuk dari waktu ke waktu. Rusaknya hutan itu salah satunya disebabkan oleh sampah. Oleh karenanya kami  mengadakan program bersih-bersih ini," ujar Ceppy di Muara Gembong, Bekasi, Kamis (2/8).

photo
Pertamina EP Asset 3 Tambun Field gelar acara Bersih-Bersih Pesisir Muaragembong angkut delapan ton sampah -- Muaragembong, Kab Bekasi, Kamis (2/8) .

Ceppy mengatakan, proses pengangkutan sampah itu melibatkan unsur masyarakat dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Citra Alam Bahari, Karang Taruna Pantaimekar, pelajar SD, SMP dan SMA Muara Gembong hingga perwakilan unsur pemerintah daerah di sekitar kawasan hutan mangrove yang telah dijadikan Ecowisata itu.

"Desa Pantaimekar yang berada di Muara Sungai Citarum ini, membuat sampah rumah tangga dari daerah lain berlabuh di Desa Pantaimekar. Program bersih-bersih ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal mereka sendiri," ujarnya.

Ceppy mengatakan, sampah yang terkumpul kemudian diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi menggunakan satu unit truk sampah dari DLH Kabupaten Bekasi yang berkapasitas angkut 8 ton.

photo
Pertamina EP Asset 3 Tambun Field gelar acara Bersih-Bersih Pesisir Muaragembong angkut delapan ton sampah -- Muaragembong, Kab Bekasi, Kamis (2/8).

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Desa Pantaimekar Wahyu mengungkapkan berbagai dampak kerusakan lingkungan yang diderita warga Pantaimekar. Di antaranya berupa kerusakan rumah, fasilitas umum, infrastruktur transportasi akibat abrasi.

"Kita juga sering dilanda banjir akibat pasang laut yang merusak banyak bangunan dan infrastruktur," katanya.

Kebiasaan masyarakat setempat membuang sampah di dekat rumahnya, dilakukan untuk menambah daratan yang selama ini tergerus oleh abrasi. "Sampah-sampah di sini memang sengaja ditumpuk warga agar bisa di daratan banyak juga sampah-sampah yang dibakar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement