REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekkretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto mengungkapkan partainya akan melanjutkan mimpi almarhum Yusuf Supendi. Meninggalnya bakal calon legistlatif (bacaleg) yang diusung PDIP itu membuat banyak pihak terkejut. Padahal, dua hari sebelumnya Yusuf masih terlihat semangat untuk mewujudkan mimpinya bersama PDIP.
Hasto mengatakan, sebelum meninggal Yusuf sempat mengutarakan alasannya bergabung ke PDIP. Pernyataan Yusuf itu telah direkam oleh kader PDIP dan siap disebarluaskan.
"Pernyataan mengapa bergabung, tentang perjuangan politik berdasarkan Islam dan nilai-nilai moral menjadi pegangan bagi beliau," kata Hasto saat melayat ke rumah duka, Jumat (3/8).
Hasto tiba di rumah duka sekitar pukul 11.42 WIB. Kedatangannya disambut beberapa kader PDIP yang mengenakan atribut merah-merah dengan lambang kebesaran PDIP, banteng moncong putih.
Tak lama setelah bersalaman dengan para kader yang telah menanti, Hasto langsung menghampiri jenazah almarhum. Selepas itu, ia keluar ditemani putra tertua Yusuf, Fawwaz Abdul Jawwad. Di teras rumah, pelukan hangat langsung disematkan Hasto untuk Fawwaz yang berlinangan air mata.
Hasto datang ke rumah duka memang bukan hanya sebagai pribadi, melainkan juga mewakili PDIP. Ia mengakui, kedatangannya diutus langsung oleh Megawati Sukarnoputri.
Ia menyayangkan kepergian Yusuf yang mendadak. Padahal, salah satu pendiri PKS itu merupakan orang yang penuh semangat. Apalagi, peryataan mengenai alasan bergabung dengan PDIP dan mimpi-mimpi yang ingin diwujudkannya belum sempat tersebar luas.
"Kita akan izin kepada keluarga dulu, baru kami sebarluaskan. Ia telah memiliki mimpi dengan PDIP untuk membentuk tatanan masyarakat yang berakhlak," kata Hasto.
Meninggalnya Yusuf Supendi juga berimba secara langsung bagi caleg PDIP lainnya. Hasto mengatakan, Jumat (3/8) ini seharusnya menjadi hari pembekalan bagi bacaleg PDIP yang berasal dari kalangan tokoh agama. Sebelumnya, pembekalan bacaleg dari kalangan artis telah dilakukan pada Senin (30/7) dan kalangan akademisi pada Kamis (2/8).
"Pembekalan kami batalkan. Belum ada rencana pembekalan kembali. Karena hari Minggu (5/8) akan dilakulan pembekalan bagi seluruh bakal calon legistlatif," ujarnya.
Secara pribadi, Hasto juga memiliki jadwal dengan Yusuf Supendi. Mereka berdua berencana melakukan kegiatan Idul Adha.
Bahkan, ia menambahkan, Yusuf telah memilih seekor kambinh untuk dikurbankan. "Ia (Yusuf Supendi) ingin menambahkan tiga ekor kambing. Itu pesan dia kepada saya yag terakhir. Tapi berita wafatnya Yusuf ini sungguh mengagetkan kami," kata dia.
Hasto mengenang, Yusuf adalah orang yang kehidupannya sangat sederhana. Almarhum, kata Hasto, merupakan teladan bagi politisi yang mengedepankan hati nurani.
"Saya ingin memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Kyai Haji Yusuf Supandi," ungkapnya.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, mantan pendiri PKS yang menjadi calon legislatif PDIP itu meninggal karena kelelahan. "Benar, beliau begitu semangat mengikuti pelatihan atau penggemblengan bacaleg PDIP sehingga kelelahan," kata Hendrawan.
Hendrawan mengatakan, PDIP turut berduka atas meninggalnya Ustaz Yusuf. Ia berharap keluarga besar almarhum mendapat ketabahan dan kesabaran. Dan Yusuf merupakan anggota keluarga ulama besar Bogor.
Kabar wafatnya Yusuf Supendi (60) disampaikan pagi, Jumat (3/8) pagi. Yusuf Supendi merupakan pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada pileg 2019, Yusuf Supendi terdaftar sebagai calon legislatif dari PDI Perjuangan daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V.