REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap, rekomendasi para sekretaris jenderal koalisi mengusulkan untuk mempertemukan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. Rekomendasi itu disampaikan sekjen koalisi kepada Jokowi saat bertemu di Bogor, Selasa (31/7) lalu.
"Dalam pertemuan juga merekomendasikan ke pak Jokowi, bahwa sekiranya untuk bertemu dengan Pak Prabowo itu sangat positif untuk membangun dialog bersama untuk membangun gotong royong," ujar Hasto saat hadir dalam diskusi PARA Syndicate di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/8).
Menurut Hasto, pertemuan juga untuk membangun suasana positif menjelang Pilpres. Sehingga membuat suasana Pilpres lebih sejuk dirasakan masyarakat. "Dialog kepemimpinan ini kan penting, dengan dialog ini membuat suasana lebih sejuk dan jangan sampai kontestasi membelah persatuan bangsa," ujar Hasto.
Apalagi perlu ditegaskan bahwa pemilu merupakan bagian proses demokrasi. Pemilu juga hanya alat untuk mencari pemimpin. Sehingga siapapun nanti yang terpilih nanti, adalah presiden dari seluruh rakyat Indonesia.
"Kontestasi itu hanya sebuah proses demokrasi yang berjalan rutin lima tahunan, jangan sampai membelah persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa, dengan dialog itu kita membangun kesepahaman bisa dilakukan," ujar Hasto.
Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate juga menilai komunikasi Jokowi dan Prabowo akan berdampak positif bagi iklim demokrasi di Indonesia. Johnny pun berharap lewat pertemuan itu, masyarakat bisa memaknai Pileg dan Pilpres sebagai pesta demokrasi yang menggembirakan.
"Hubungan Jokowi dan Prabowo ini sudah dibangun lama. Jika ada dialog antara dua tokoh ini, ini bisa menunjukan ke masyarakat kalau demokrasi di Indonesia berjalan baik," katanya.