Sabtu 04 Aug 2018 10:50 WIB

Hari Ini dan Besok Bandung akan Sangat Dingin

Suhu minimum di Bandung mencapai 16 derajat celcius.

Pagi yang dingin/ilustrasi
Foto: Pxhere
Pagi yang dingin/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan suhu dingin sekitar 16 derajat celsius akan melanda Kota Bandung dan sekitarnya selama dua hari ke depan. Suhu dingin terjadi hari ini (4/8) hingga besok (5/8).

Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin, Sabtu (4/8), mengatakan, dari pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung pada tanggal 4 Agustus 2018 tercatat suhu minimum hingga mencapai 16,2 derajat celsius. Menurut Iid, hal ini masih merupakan pengaruh musim dingin di Australia terutama kondisi suhu dingin di Australia bagian barat yang diprakirakan suhu udara minimumnya hingga dua hari kedepan mencapai 5 hingga 6 derajat.

Pola prakiraan angin pada ketinggian satu km di atas permukaan laut yang umumnya pada periode musim kemarau adalah angin pasat tenggara dari arah Benua Australia. Terutama massa udara yang membawa udara dingin dari Australia bagian barat. "Sehingga prakiraan pola angin ini berkontribusi juga terhadap penjalaran dan penurunan suhu udara di wilayah Bandung dan sekitarnya," katanya.

Adanya gangguan regional di Samudera Pasifik bagian barat berupa adanya badai "Shanshan" yang menyebabkan kondisi angin relatif kencang dalam beberapa hari kedepan dengan kecepatan berkisar antara 36-50 km/jam. Oleh karena itu, kata dia, dengan kondisi angin yang relatif kencang ini perlu diwaspadai untuk info cuaca daratan terhadap potensi pohon tumbang ataupun objek-objek tertentu  yang mudah roboh atau patah.

Ia mengatakan kondisi angin seperti ini berpengaruh terhadap prakiraan tinggi gelombang laut maksimum terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat yang diprakirakan hingga 3 hari kedepan mencapai 4 meter. "Diimbau kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu sambil menunggu kondisi gelombang relatif aman," ujar Iid.

Selama periode musim kemarau dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering.  "Maka diimbau juga kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit salah satunya dengan berpergian keluar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement