Sabtu 04 Aug 2018 21:03 WIB

Mike Pompeo dan Menlu Retno Bahas Nasib Perdagangan RI-AS

Mike Pompeo dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo di Jakarta, Sabtu (4/8).
Foto: Mast Irham/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo di Jakarta, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyepakati kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Kerja sama perdagangan menjadi salah satu pembahasan dalam kunjungan Pompeo ke kantor Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Sabtu (4/8).

Pompeo tiba di kantor Kementerian Luar Negeri sekitar pukul 18.00 WIB. Dalam kunjungan itu, kedua pejabat negara membahas berbagai isu mulai dari hubungan bilateral, regional, Korea Utara (Korut), perdagangan, hingga Palestina.

Retno mengatakan, Indonesia dan AS memiliki Strategic Partnership sejak 2015. Dia mengatakan, dengan kemitraan strategis itu, kedua negara berusaha untuk mengembangkan sebuah hubungan yang saling menghormati, saling menguntungkan tidak saja bermanfaat bagi Indonesia-AS tetapi juga bagi kawasan dan dunia.

"Indonesia ingin mengembangkan sebuah hubungan yang saling menghormati, saling menguntungkan dan berdasarkan equality," kata Menlu Retno di Jakarta, Sabtu (4/8).

Retno mengatakan, AS merupakan mitra dagang keempat terbesar bagi Indonesia. Selain itu, AS juga merupakan mitra investasi keenam terbesar di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Retno secara khusus mengangkat beberapa isu perdagangan termasuk di antaranya mengenai Generalized System of Preferences (GSP). GSP merupakan kebijakan AS berupa pembebasan tarif bea masuk (nol persen) terhadap impor barang-barang tertentu dari negara-negara berkembang.

Indonesia merupakan salah satu negara penerima fasilitas tersebut. Pada April 2017, Pemerintah AS meninjau ulang beberapa negara yang selama ini menjadi penerima skema GSP AS, termasuk Indonesia.

Retno mengungkapkan, bahasan terkait GSP sebenarnya juga telah dibahas saat kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag) RI ke Washington pada Juli lalu. Menurutnya, saat itu Mendag bertemu dengan Mendag AS dan beberapa pelaku usaha dari sektor swasta yang berada di negeri Paman Sam.

Retno menjelaskan, dari kunjungan itu Indonesia mendapatkan laporan yang telah dikonfirmasi oleh Pompeo mengenai hasil positif kunjungan tersebut. Retno mengatakan, kedua negara sepakat untuk membangun sebuah hubungan yang kuat dan saling menguntungkan.

"Saya me-rise isu itu tetapi isu itu kan tidak di bawah kewenangan beliau (Pompeo). Jadi saya menyampaikan isu itu kali ini melalui Menlu Pompeo sementara Pak Mendag juga sudah menyampaikan isu itu langsung kepada counterpartnya," kata Retno.

Sementara itu, Mike Pompeo segera meninggalkan Kompleks Gedung Kementreian Luar Negeri RI usai bertemu dengan Retno. Dia dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Ahad (5/8) besok sekitar pukul 08.00 WIB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement