Ahad 05 Aug 2018 09:45 WIB

Usai Dikerahkan untuk Poco-Poco, Ratusan Napi Minta Remisi

Ditjen Pas memastikan para narapidana tak akan diberi remisi.

Rep: Muslim AR/ Red: Muhammad Hafil
Senam poco-poco yang diikuti oleh para narapidana.
Foto: Muslim Aabdul Rahmad/Republika
Senam poco-poco yang diikuti oleh para narapidana.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ratusan narapidana kasus narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Jakarta, meneriakkan permintaan remisi saat Yusuf Ngadri Manager Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) memberikan plakat rekor pada Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum HAM Junaedi. Plakat rekor itu terkait pemecahan rekor sebagai narapidana terbanyak yang memainkan senam poco-Poco.

"Jangan lupa remisi" teriak ratusan warga binaan dari barisan yang menjadi peserta senam poco poco. Mereka yang tadinya berdiri dan melakukan gerak senam poco-poco untuk aksi pemecahan rekor "Guinness World Record Poco-Poco" itu duduk, mereka belum boleh meninggalkan lokasi dan harus mendengarkan sambutan dari para petinggi di lingkungan Ditjen  emasyarakatan serta manager Muri.

Para narapidana (Napi) ini mengharapkan dengan turut sertanya mereka dalam pemecahan rekor dunia itu, mereka mendapatkan remisi. Sebab, jumlah Napi hang ikut poco-poco melebihi jumlah yang ikut di Jakarta.

Sekitar 250.000 orang Napi di seluruh Indonesia serentak melakukan senam poco-poco. Mereka melakukan teleconference dengan aplikasi Zoom, sehingga semua lapas terhubung.

Namun sayangnya, meski jumlah peserta senam poco-poco Lembaga Pemasyarakatan lebih banyak dari institusi lainnya Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menyatakan tak ada remisi untuk kegiatan poco-poco untuk menyukseskan Asian Games.

"Untuk poco-poco enggak, yang akan kita berikan itu pada 17 Agustus dan mereka yang paling terbaik di gerakan merah putih Napi," kata Utami di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika Jakarta, Ahad (5/8).

Utami mengatakan, selain hari-hari besar, Napi bisa mendapatkan remisi dengan jalur-jalur lainnya. Termasuk dengan ikut gerakan merah putih Napi. Gerakan ini menjadikan Napi sebagai pekerja sosial yang akan membantu masyarakat dalam pendirian rumah ibadah, dan kerja sosial lainnya.

"Kami sudah kerjasama dengan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Napi terbaik di gerakan itu dapat remisi,"  jelas Utami.

Senam poco-poco yang dilakukan serentak di 521 Lembaga Pemasyarakatan itu dilakukan untuk menyambut Asian Games, selain itu juga upaya promosi kebudayaan Indonesia ke dunia internasional.

Termasuk juga Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Jakarta di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Poco-Poco di Lembaga Pemasyarakatan ini diikuti oleh 1000 narapidana.

“Keikutsertaan Pemasyarakatan juga membuat sejarah baru untuk memecahkan rekor MURI sebagai peserta senam poco-poco Narapidana terbanyak," tulis Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami dalam siaran persnya pada yang diterima di Jakarta, Ahad (5/8).

Lapas Khusus Narkotika Kelas IIA Jakarta (Lapas Narkotika Cipinang) yang menjadi pusat penyelenggaraan pemecahan rekor senam poco-poco mengerahkan sebanyak 1000 narapidana. Sebelumnya, seluruh peserta dari UPT Pemasyarakatan telah melaksanakan gladi bersih secara serentak pada hari Sabtu (4/8).

"Dalam daftar kami ada 1.000 orang," kata Kasubag Publikasi Humas Ditjenpas Rika Apriani di LP Narkotika Cipinang.

Senam poco-poco juga bagian dari pembinaan kepribadian narapidana di bidang kesehatan jasmani. Karena latihan untuk penampilan selama kurang lebih tujuh menit itu membutuhkan waktu dua pekan.

Dari rancangan Ibu Negara Iriana Widodo kegiatan ini juga menjadi salah satu cara melestarikan budaya bangsa dan mengangkat martabat bangsa di mata Dunia.

Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan telah melaksanakan persiapan dan latihan selama beberapa pekan. Pematangan gerakan senam poco-poco terus dilakukan untuk menjaga kekompakan seluruh peserta.

Acara pemecahan rekor ini digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI). Kegiatan utamanya digelar dari pukul 06.30 WIB- 07.30 WIB di halaman Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Silang Monas, Jalan  Thamrin, Bunderan HI dan Jalan Sudirman.

Sebanyak 65.000 peserta, berasal dari institusi pemerintah seperti TNI, Polri, kementerian dan lembaga lainnya dilibatkan. Pemecahan rekor dunia itu untuk promosi Asian Games 2018.

Selain pemecahan rekor, senam asal Sulawesi Utara akan ditampilkan saat pembukaan Asian Games 2018, pada 18 Agustus nanti. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement