Ahad 05 Aug 2018 16:01 WIB

Istana: Pernyataan Jokowi kepada Relawan Hanya Kiasan

Johan mengatakan kata berantem yang disampaikan Jokowi bukan berarti secara fisik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Staf Khusus Presiden bidang komunikasi Johan Budi memberikam keterangan pers terkait ketua tim internal presiden dalam penjaringan cawapres, Selasa (20/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Staf Khusus Presiden bidang komunikasi Johan Budi memberikam keterangan pers terkait ketua tim internal presiden dalam penjaringan cawapres, Selasa (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertemuan dengan para relawannya. Menurut Johan, ucapan Presiden yang menganjurkan relawan tidak takut jika diajak berkelahi itu hanyalah kiasan.

 

"Yang disampaikan Jokowi itu kiasan. Berantem jangan diartikan secara fisik," katanya kepada wartawan, di sela waktu istirahat pembekalan caleg PDIP, di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Ahad (5/8).

Menurutnya, sebelum mengucapkan pernyataan itu, Presiden berpesan kepada relawannya untuk tidak memfitnah, serta terus menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. Karena itu, konteks ucapan berkelahi itu hanya sekadar kiasan.

Johan mengatakan, Jokowi selalu menegaskan untuk tidak mengeluarkan ujaran kebencian kepada kalangan yang berbeda pendapat. "Namun, siap bertarung dalam pemilihan. Konteksnya bukan berantem fisik," ujarnya.

Mantan jubir KPK ini menilai, ucapan Jokowi itu tidak bersifat provokatif. Sebaliknya, ia justru ingin relawannya tak takut menghadapi serangan dari pihak lawan.

Dalam acara rapat umum relawan pada Sabtu (4/8) tersebut Jokowi mengatakan kepada relawan untuk tidak membangun permusuhan, membangun ujaran kebencian, memfitnah dan mencela, dan menjelekkan orang, tetapi kalau diajak "berantem" harus berani.

"Jangan membangun permusuhan, sekali lagi jangan membangun permusuhan. Jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah menjelekan orang lain. Tapi kalo diajak berantem juga berani," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengajak semua relawan menggalang persatuan, persaudaraan dan kerukunan karena hal itu merupakan anugerah dari yang harus disyukuri dan dijaga. Ia menyebutkan pada 2019 nanti ada pemilihan umum presiden (pilpres) dan pemilihan umum legislatif (pileg) di mana bukan sekedar kalah atau menang, tetapi untuk penguatan demokrasi Indonesia.

"Supaya demokrasi kita kuat, supaya rakyat merasakan proses Pemilu 2019," kata Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement