REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Terlahir dari keluarga sederhana, Muhammad Sobirin, remaja asal Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, bertekad untuk bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Ayahnya, Caridi (50) hanya seorang nelayan tradisional. Sedangkan ibunya, Darmini, sehari-hari berjualan sayuran untuk membantu ekonomi keluarga.
Sobirin memang bercita-cita menjadi seorang anggota polisi. Cita-cita itu juga yang ingin diraihnya untuk membahagiakan kedua orang tuanya.
Bermodalkan kemampuan yang ada dalam dirinya, Sobirin lantas mengikuti tes untuk menjadi siswa Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Polda Jabar. Semua tahapan tes untuk menjadi siswa SPN pun diikuti Sobirin dengan sungguh-sungguh. Tak ada uang sepeserpun yang dikeluarkan orang tuanya untuk membantu kelulusannya. Hanya doa dari kedua orang tuanya yang mengiringi perjuangannya.
Doa dari orang tua Sobirin pun dikabulkan oleh Allah SWT. Sobirin dinyatakan lulus tes menjadi siswa SPN Polda Jabar saat sidang kelulusan akhir calon anggota bintara, Ahad (5/8).
Keberhasilan Sobirin menjadi bagian dari keluarga Polri tersebut membuat Caridi dan Darmini sangat bahagia. Mereka tak henti memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mengabulkan doa mereka.
‘’Alhamdulillah, Allah SWT telah mengabulkan doa saya,’’ tutur Caridi, saat ditemui di rumahnya di Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Ahad (5/8).
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy melalui Kasubag Humas, Iptu Yuliana, menjelaskan, berdasarkan pengumuman hasil kelulusan penerimaan Polri, dari Polres Cirebon Kota dinyatakan lulus dan masuk pendidikan sebanyak 12 bintara dan 1 orang masuk pendidikan Akmil, dari 15 orang hasil pantohir.
‘’Saat ini yang bersangkutan sudah masuk ke Lemdik SPN Polda Jabar,’’ kata Yuliana.
Terpisah, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, mengatakan, dalam seleksi penerimaan Secaba Polri Tahun 2018, panitia seleksi Polda Jabar tetap berpedoman pada prinsip clean and celar, tanpa melihat pekerjaan orang tua calon bintara.
‘’Saya sudah sampaikan dari awal, bahwa kita ingin Polisi Jawa Barat benar-benar dari rakyat tanpa pandang bulu. Apakah itu orang tuanya sipil, militer, polisi, buruh, maupun petani. Karena yang terpenting adalah berkualitas melalui rekruitmen yang clear and clean,’’ tandas Agung.