Ahad 05 Aug 2018 17:52 WIB

Nostalgia Bersama Pecahnya Rekor Poco-Poco

Sejumah warga tidak bisa ikut menari Poco-Poco karena tak dapat memasuki area Monas

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menghadiri saat pemecahan rekor dunia atau
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menghadiri saat pemecahan rekor dunia atau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Padatnya lalu lintas di sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad (5/8) pagi, membuat Heru Wijaya (23 tahun) gagal menyaksikan pemecahan rekor senam poco-poco. Ia tak dapat memasuki area Monas lantaran telah ditutup untuk pelaksanaan pemecahan rekor.

"Gimana menurut saya? Ngeliat aja belum. Saya baru dateng, terus udah bubar. Tapi baguslah ini prestasinya," tutur Heru yang masuk melalui pintu masuk Monas dekat patung kuda kepada Republika.co.id.

Selain lalu lintas yang macet, Heru juga kesulitan mencari tempat parkir untuk memarkirkan sepeda motornya. Warga Muara Baru, Jakarta Utara, itu menyesal karena melewatkan kegiatan yang tak sering dilakukan tersebut.

"Sebenernya kan seru, pengen lihat. Saya datang, bubar. Terus ditutup juga gerbangnya kan. Nyesel sekali-sekalinya kelewatan," tambahnya.

Sebagai peserta senam, Suratmi (49) merasa bangga sebagai warga negara Indonesia. Senam yang dilatih selama kurang lebih dua bulan ke belakang, setiap Ahad dua kali latihan, pada akhirnya bisa dilaksanakan dan memecahkan rekor dunia.

"Bangga sebagai warga negara Indonesia. Kita bisa membawa Indonesia menjadi pemegang rekor Guniess Book of Record," ungkap wanita asal Ciracas, Jakarta Timur, itu usai melakukan senam.

Peserta senam lainnya, seorang prajurit Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) bernama Febrian Sahrul (23), merasa sehabis bernostalgia. Kegiatan pemecahan rekor senam poco-poco ini membawa ingatannya kembali ke masa kecilnya dulu.

"Bagus kegiatan ini. Ngingetin kita lagi, dulu pernah waktu zaman saya SD masih sering (ada senam poco-poco). Baru kali ini lagi (melakukannya)," tutur Febrian. Ia sudah tiba di lokasi sekitar pukul 02.00 WIB.

Rina Sanky (50), warga Pela Mampang, Jakarta Selatan, menilai kegiatan seperti ini sangat bagus. Ia pun berharap Indonesia lebih baik dan maju lagi dalam mengembangkan budaya Indonesia. Terkait perhelatan Asian Games 2018, ia ingin para atlet Indonesia yang bertanding untuk semangat.

"Saya sangat mendukung (Indonesia) karena sudah berapa tahun akhirnya balik ke Indonesia kan. Semoga bermain bagus dan semangat," ujar anggota Sasana Senam Pondok Jaya yang menyukai cabang olahraga renang itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement