REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Sebanyak 150 migran asal Amerika Tengah, termasuk 62 anak-anak, ditemukan berada di dalam bagian belakang truk gandeng ketika kendaraan itu dihentikan di tempat pemeriksaan bebas hambatan, Sabtu (4/8).
Polisi federal dan para pejabat imigrasi Meksiko menemukan para migran itu ketika memeriksa truk-truk di suatu jalan bebas hambatan di Tabasco, negara bagian di tenggara Meksiko, demikian pernyataan bersama polisi federal dan otoritas imigrasi.
Puluhan ribu orang Amerika Tengah yang melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di negara mereka berusaha melintas melalui Meksiko ke Amerika Serikat setiap tahun. Mereka sering kali diangkut oleh penyelundup yang memperlakukan mereka secara berbahaya.
Dari 150 migran itu, terdapat 77 orang dewasa dari Guatemala dan juga 62 anak-anak, satu orang dewasa dari El Salvador, enam dari Honduras dan tiga dari Nikaragua. Mereka tidak memiliki dokumen resmi untuk berada di Meksiko. Pernyataan tersebut tidak membuat perincian kebangsaan anak-anak atau apakah mereka bepergian bersama dengan para orang tua mereka dan juru bicara polisi federal tidak segera menanggapi permintaan untuk klarifikasi.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima kecaman karena memberlakukan kebijakan "toleransi nol" untuk menghentikan imigrasi ilegal yang termasuk memisahkan sebanyak 2.500 anak-anak dari orang tua mereka. Sopir truk itu dan temannya ditahan selama menunggu penyelidikan lebih jauh dan para imigran ditahan sementara konsultan dihubungi. Mereka menunggu pemulangan yang dibantu ke negara-negara mereka.