Senin 06 Aug 2018 15:26 WIB

Evakuasi Turis Jadi Salah Satu Fokus Polri Pascagempa NTB

Polri telah mengerahkan empat SKK Brimob.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Empat Satuan Setara Kompi (SSK) bersama lima tim kesehatan Polri diberangkatkan ke Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Jumlah total personel yang diberangkatkan 400 personel Korps Brimob dan 60 tim kesehatan.
Foto: Dok Polri
Empat Satuan Setara Kompi (SSK) bersama lima tim kesehatan Polri diberangkatkan ke Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Jumlah total personel yang diberangkatkan 400 personel Korps Brimob dan 60 tim kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menuturkan, polisi melakukan fokus pemberian pertolongan pasca terjadinya gempa di Nusa Tenggara Barat. Turis atau wisatawan menjadi salah satu yang menjadi fokus Polri dalam memberjkan bantuan.

"Wisawatan dan semua turis asing itu jadi prioritas juga kita juga, tidak mendiskriminasi beberapa masyarakat tetapi kita harus melakukan upaya-upaya maksimal prinsipnya untuk membantu semua masyarakat di Lombok," ujar Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (6/8).

Iqbal mengatakan, jajaran Polda NTB melalui Direktorat Polisi Air dan Udara membantu melakukan evakuasi ratusan hingga ribuan korban-korban yang berada di wilayah perairan. Penyelamatan dilakukan di seluaruh wilayah, khususnya Lombok Utara, Lombok timur dan wisatawan di Gili Trawangan.

"Sekarang pun masih ada proses evakuasi teman-teman Polda, baik itu Direktorat Kepolisian air maupun beberapa anggota kepolisian lain," kata Iqbal.

Polri telah mengerahkan empat satuan setara kompi (SSK) Brimob. Empat SSK itu berisi total 400 personel dengan dilengkapi lima tim kesehatan yang berjumlah total 60 personel. Di samping itu, tiga SSK Brimob juga telah disiagakandi Polda Bali, Polda Jawa timur dan Korps Brmob Mabes Polri

Fokus penanganan yang dilakukan berupa pemberian tindakan kemanusiaan melakukan evakuasi pertolongan dan memberikan bantuan kesehatan. "Kita melakukan recovery fasilitas publik yang bisa kita recovery secepatnya untuk kepentingan publik dan juga proses pengamanan jangan sampai ada orang yang mengambil kesempatan dalam insiden ini," ujar Iqbal menegaskan.

Gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat pada Ahad (5/8) pukul 18.46 WIB memberikan dampak yang luas. Hingga Senin (6/8) dini hari pukul 02.30 WIB, sejauh ini BPBD Provinsi NTB mencatat 91 orang meninggal dunia akibat gempa, ratusan orang luka-luka, dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Proses pendataan masih berlangsung dan tidak menutup kemungkinan jumlah korban bertambah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement