Senin 06 Aug 2018 17:54 WIB

Arab Saudi Bekukan Aktivitas Perdagangan dengan Kanada

Saudi telah mengusir Dubes Kanada.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi membekukan semua aktivitas perdagangan dan investasi dengan Kanada. Hal itu menyusul tuduhan intervensi Kanada dengan permasalahan internal Saudi.

Seperti diwartakan BBC, Senin (8/6) pemerintah Arab Saudi bahkan telah mendeportasi Duta Besar Kanada di Riyadh beserta seluruh staf kedutaan. Hal serupa juga dilakukan pemerintah Saudi yang menarik seluruh staf mereka dari Kanada.

Intervensi yang dimaksud pemerintah Saudi adalah saat pemerintah Kanada menyatakan kekhawatirannya terkait penangkapan sejumlah aktivis kemanusiaan. salah satu aktivis yang diamankan adalah aktivis hak perempuan Saudi-Amerika, Samar Badawi. Dia ditangkap bersama dengan Nassima al-Sadah pada Rabu (1/8) lalu.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan tidak menerima bentuk intervensi apapun terkait permasalahan dalam negeri mereka. Kementerian menegaskan jika pernyataan pemerintah Kanada merupakan serangan bagi kerajaan Arab Saudi.

Terkait hal tersebut, pemerintah setempat meminta Duta Besar Kanada untuk meninggalkan negara dalam waktu 24 jam. Pemerintah Arab Saudi juga memiliki hak untuk mengambil tindakan lebih lanjut terkait masalah tersebut.

Pemerintah Kanada hingga kini belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait dibekukannya hubungan diplomasi kedua negara.

Sementara itu, belasan aktivis hak perempuan telah ditargetkan sejak Mei. Sebagian besar mereka yang ditangkap karena mengkampanyekan hak untuk mengemudi dan mengakhiri sistem perwalian laki-laki. Sistem perwalian yang berlaku di Saudi mengharuskan perempuan untuk mendapatkan persetujuan dari kerabat laki-laki untuk sebuah keputusan besar.

Penangkapan itu bertentangan dengan citra progresif yang diproyeksikan pemerintah tahun ini di bawah Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS). Badawi telah menerima Penghargaan International Women of Courage Award di Amerika Serikat pada 2012 karena menentang sistem perwalian. Ia merupakan salah satu perempuan pertama yang menandatangani petisi untuk menyerukan kepada pemerintah agar mengizinkan perempuan mengemudi, memilih, dan mencalonkan diri dalam pemilihan lokal.

Baca: Arab Saudi Usir Duta Besar Kanada

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement