Selasa 07 Aug 2018 04:16 WIB

Rumahnya Dilempar Molotov, Kapitra Singgung Motif Politik

Ada dua molotov yang meledak di dua sisi rumah Kapitra di Tebet, Jakarta Selatan.

Kapitra Ampera menegaskan statusnya sebagai caleg DPR dari PDIP dapil Riau 2, didampingi oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Bidang Idelogi, Idham Samawi, Selasa (24/7).
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Kapitra Ampera menegaskan statusnya sebagai caleg DPR dari PDIP dapil Riau 2, didampingi oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Bidang Idelogi, Idham Samawi, Selasa (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pengacara pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dan Calon Anggota Legislatif PDIP, Kapitra Ampera mengaku tidak takut terkait ancaman apa pun yang ditujukan kepada dirinya termasuk serangan molotov yang dilempar di halaman rumahnya, Senin (6/8). Ada dua molotov yang dilempar orang tak dikenal ke rumah Kapitra, di kawasan Tebet, Jakarta, Selatan.

"Saya tidak takut, tidak gentar dan tidak akan mundur terhadap serangan apa pun," tegas Kapitra, Senin.

Ia belum dapat memastikan oknum pelaku dan motif pelemparan dua bom molotov ke rumahnya tersebut. Namun, ia menduga serangan terhadap dirinya terkait politik

"Tampaknya, ini terkait politik," kata Kapitra.

Menurut kesaksian istri dan pembantunya, oknum melempar dua bom molotov ke halaman rumah Kapitra yang berlokasi di Jalan Tebet Timur Dalam 8 Jakarta Selatan tersebut. "Ya benar, ada dua bom yang dilempar di halaman rumah saya, satu meledak, satu api-nya padam," ungkap Kapitra.

"Untung saat itu, mobil sedang ke luar, (jadi bom tidak meledak dan membakar kendaraan)," tambahnya.

Kapitra menceritakan awal terjadinya ledakan itu, dapat dilihat dari kamera pengintai (CCTV) yang terlihat di rumahnya, kejadiannya pun berlangsung cukup cepat. Setidaknya ada dua bom molotov yang meledak di dua sisi rumahnya, yakni di garasi dan hampir mendekati ruang tamu rumahnya.

"Itu langsung pecah. Saya punya CCTV bisa dilihat nanti. Saya masih di masjid, tadi istri ngasih tahu. Dua molotov, satu pecah di garasi. Itu dilempar, di garasi, masuk ke dalam rumah," jelas dia.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Steven Tamuntuan, mengaku belum mendapat informasi telah terjadi penyerangan dengan bom molotov di kediaman Kapitra itu. Sementara, Kapolsek Tebet Kompol Eko Mulyadi mengatakan masih akan mengecek ke kediaman rumah Kapitra.

"Lagi dicek dulu, kan baru dapat informasinya," kata Steven saat dihubungi, Senin (6/8).

Kapitra saat ini bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk Pemilu 2019. Pada Ahad (5/8), Kapitra mengikuti pembekalan caleg PDIP di sebuah hotel di Jakarta.

Kapitra mengatakan, PDIP yang mengusungnya sebagai caleg merupakan partai yang mengaplikasikan nilai-nilai Islam. "Kalau ada yang mengatakan bahwa PDIP itu musuhnya Islam, kok tidak kelihatan ya. Simbol-simbol identitas Islam malah mucul di permukaan," katanya kepada wartawan, Ahad (5/8).

Kapitra mengatakan, pimpinan PDIP yang mengisi materi pembekalan selalu mengguanakan atribut Islam dalam ucapannya. Kapitra mencontohkan, saat Menko PMK Puan Maharani memberi pembekalan, banyak kata-kata "Insya Allah" di dalamnya. Bahkan, Kapitra melanjutkan, putri ketua umum PDIP itu membuka pidato dengan kata "assalamualaikum".

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement