Selasa 07 Aug 2018 14:57 WIB

RSUP Dr Sardjito Kirim 22 Personil Tim Medis ke NTB

Tim medis ini akan melakukan operasi sekitar 50 kasus dalam satu pekan.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Pelepasan tim medis RSUP Dr Sardjito ke Lombok oleh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Darwito.
Foto: Neni Ridarineni.
Pelepasan tim medis RSUP Dr Sardjito ke Lombok oleh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Darwito.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengirimkan tim medis untuk membantu penanganan korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Keberangkatan tim medis tersebut ke Lombok dilepas oleh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Darwito, Selasa  (7/8) pagi.

‘’RSUP Dr Sardjito sebagai rumah sakit pemerintah mesti harus hadir ke Lombok untuk menangani korban gempa di sana. Kami mengirim 22 personil dan sebanyak 15  orang sudah berangkat kemarin sore (Senin, 6/8),’’ kata Darwito, di sela pelepasan tim medis RSUP Dr Sardjito.

Untuk tahap awal, papar dia, tim medis ini akan bertugas selama sepekan. Penempatan di lokasi  dikoordinasikan dengan Kementerian kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. Tim medis yang dikirim terdiri dari dokter spesialis orthopedi, spesialis anestesi, spesialis psikiatri, spesialis bedah saraf, dokter umum, dan perawat.

Diungkapkan, tim tersebut siap melakukan operasi yang terkait dengan kasus-kasus orthopedi (patah tulang). Peralatan dan obat-obatan yang dibawa lengkap sesuai dengan kebutuhan terutama untuk menangani kasus patah tulang yang paling banyak terjadi di sana.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menambahkan tim medis yang sudah berangkat kemarin saat ini sudah berada di Lombok Utara dan melakukan assesment advanced. Tadi malam, mereka sudah melaporkan tentang kebutuhan yang diperlukan dan dibawa pagi ini (Selasa, 7/8). "Kebanyakan kasus yang terkait dengan  ortopedi (patah tulang)," kata dia.

Menurut Banu, tim medis ini akan melakukan operasi sekitar 50 kasus dalam satu pekan. Setelah tim pertama kembali, rencananya akan diberangkatkan tim berikutnya.

‘’Tim medis RSUP Dr Sardjito akan terus diberangkatkan secara berkesinambungan. Tim yang diberangkatkan hari ini juga ada psikiaternya untuk melakukan assesment trauma healing,’’ jelasnya.

Sementara itu, psikiater, Arief, mengatakan pada saat awal terjadinya bencana gempa bumi kasus yang banyak kemungkinan baru reaksi stres akut. ‘’Dalam sepekan ini kami kemungkinan akan menangani pasien yang mengalami gangguan jiwa pasca operasi,’’ ujar Arief yang sudah pengalaman saat menangani korban gempa bumi dan tsunami di Aceh ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement