Selasa 07 Aug 2018 19:15 WIB

Komentar Islamofobia Mantan Menlu Inggris Dihujani Kritik

Boris Johnson menyamakan perempuan bercadar dengan kotak surat dan perampok bank.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Mantan menteri luar negeri Inggris, Boris Johnson.
Foto: Reuters
Mantan menteri luar negeri Inggris, Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan menteri luar negeri Inggris Boris Johnson dikritik menyusul komentar yang dinilai menyinggung umat Islam, terutama terkait perempuan yang menggunakan cadar. Johnson menyamakan perempuan bercadar dengan kotak surat dan membandingkannya dengan perampok bank.

Komentar tersebut memicu kemarahan komunitas Muslim di Inggris. Mereka meminta pemerintah untuk memanggil dan melakukan penyelidikan terkait Islamofobia dalam tubuh partai konservatif di Inggris.

"Hinaan rasialis Boris Johnson tidak bisa ditertawakan begitu saja seperti biasanya," kata anggota partai buruh yang merupakan partai politik di Inggris Naz Shah, seperti diwartakan Aljazirah, Selasa (7/8).

Menurut Shah, mengumpamakan perempuan berpenutup wajah dengan kotak surat serta menyamaratakan mereka dengan perampok bank sama dengan menyebut Islam sebagai sebuah masalah. Dia mengatakan, ucapan itu menjadi serangan terencana, apalagi dipublikasikan oleh surat kabar nasional.

"Perdana Menteri Theresa May harus mengecam pernyataan sikap Islamofobia yang tampak secara jelas ini serta membuat Boris Johnson untuk meminta maaf," kata Shah.

Pernyataan Johnson itu juga mendapat kritik tajam dari sejumlah politisi dalam negeri dan luar negeri. Mereka mengecam pernyataan yang kemudian menjadi viral di dunia maya. Mereka berpendapat, pernyataan yang dilontarkan Johnson terhadap kelompok minoritas merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi.

Organisasi nonprofit (NGO) Tell MAMA mengatakan, pernyataan Boris Johnson merupakan kalimat yang tidak memanusiakan perempuan Muslim. Organisasi yang bekerja untuk melacak kebencian terhadap Muslim di Inggris itu menegaskan, Johnson tidak memiliki pemahaman akan emosional, kesehatan mental, dan fisik yang dialami perempuan yang menjadi bidikan ujaran kebencian.

"Mungkin dia harus menghabiskan waktu dengan kami, Tell MAMA untuk mengerti dampak dari kata-kata tidak manusiawi terhadap kehidupan keluarga yang menjadi korban kebencian," katanya.

Islamofobia dalam Partai Konservatif tengah berada dalam sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Massa meminta partai penguasa itu untuk melihat lebih jauh masalah terkait Islamofobia yang tengah meningkat di Inggris.

Komentar Johnson juga mendapat tanggapan dari Dewan Muslim Inggris (MBC). Mereka meminta tanggung jawab dan aksi nyata dari politisi tersebut. Mereka berpendapat, pernyataan Boris Johnson semakin menegaskan seruan MBC untuk dilakukannya penyelidikan Islamofobia dalam Partai Konservatif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement