REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menanggapi perihal jembatan penyeberangan orang (JPO) yang 'buntung' di samping kantor Polda Metro Jaya, Jl Jendral Sudirman, Jakarta Selatan. JPO tersebut, kata Sandi, sudah dalam keadaan seperti itu selama dua tahun lebih.
"(Jembatan) sudah buntung hampir dua setengah tahun karena saya selalu pakai di situ, itu tempat saya lari," ujar Sandi di Balaikota, Selasa (7/8) malam.
Sandi membenarkan alasan jembatan sengaja dibiarkan karena kontur tanah yang tidak sesuai. Menurutnya, tanah yang ambles tidak memungkinkan sebuah jembatan dibangun utuh hingga ke seberang jalan.
JPO Buntung di halte Transjakarta Polda Metro Jaya, Kamis (7/8).
Pihak Pemprov DKI, akan mengkaji soal JPO sekaligus dengan pembangunan di sepanjang jalan Sudirman. "Itu akan dikerjakan setelah Asian Games," tegas dia.
Sandi sempat berencana memasang Pelican Crossing untuk pejalan kaki. Namun, kawasan Sudirman yang padat akan gedung-gedung tinggi membuat Pemprov memilih mengkaji lebih dalam terkait hal itu. "Nanti kajian akhir akan dilakukan oleh Bina Marga dan Dishub," ucap Sandi.
Hasil kajian tersebut, ujar Sandi, akan dijadikan bahan untuk perencanaan pembangunan interkoneksi antargedung di kawasan Sudirman. "Kajian tersebut, akan dimulai lagi setelah Asian Games," katanya.
Sandra, karyawan swasta yang sehari-hari melewati kawasan tersebut, masih merasa was-was ketika harus menyeberang tanpa JPO. Terlebih lagi, ketika jam pulang kerja ia harus ekstra hati-hati karena kurangnya penerangan di jalan. "Paling pakai senter dari HP aja, kalau nggak begitu habislah kita," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (7/8).