Rabu 08 Aug 2018 05:19 WIB

Serena Williams Terbuka tentang Depresi Pascamelahirkan

Menjadi ibu dipandang Serena sebagai sebagai sebuah seni menyeimbangkan hidup.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Indira Rezkisari
Petenis Serena Williams.
Foto: EPA
Petenis Serena Williams.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet tenis dunia Serena Williams kerap berbagi kebahagiaannya sebagai seorang ibu di media sosial. Sang putri, Alexis Olympic, bahkan memiliki akun Instagram sendiri. Tapi, ia juga berbicara terus terang tentang komplikasi pascakelahirannya yang traumatis dan perjuangan dalam menghadapi depresi pascamelahirkan.

Juara tenis berusia 36 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya menarik diri dari Rogers Cup di Kanada setelah mengalami emosi pascamelahirkan. Serena bahkan sempat merasakan seolah dirinya bukanlah ibu yang baik bagi Alexis.

Atas pengunduran dirinya dari turnamen, Serena memberikan alasan 'masalah pribadi'. "Minggu lalu tidak mudah bagi saya. Saya tidak hanya menerima permasalahan pribadi yang berat. Secara garis besar, saya merasa seperti bukan ibu yang baik," ujar peraih 23 kali juara Grand Slam Amerika tersebut dalam akun Instagram-nya.

Serena menjelaskan, perasaan ini tidak hanya dirasakan dirinya. Oleh karena itu, ia mendesak para ibu di berbagai belahan dunia untuk berbicara tentang perjuangan mereka dibanding menahan penderitaan dalam keheningan.

Baca juga: Beyonce Cerita Banyak Soal Kehidupannya di Vogue Terbaru

Dalam tulisannya, Serena menuturkan sempat membaca beberapa artikel mengenai pascamelahirkan yang menyebutkan emosi itu dapat bertahan hingga tiga tahun jika tidak ditangani. "Saya rasa, komunikasi adalah cara terbaik. Berbicara ke ibu, saudara perempuan, teman-teman membuat saya tahu bahwa perasaan saya adalah hal yang normal," ucapnya.

Serena menambahkan, benar-benar normal bagi seorang ibu untuk merasa bahwa dirinya tidak pernah berbuat cukup untuk sang bayi. Semua perempuan yang sudah menjadi seorang ibu pasti merasakannya.

Tapi, ia menganggapnya sebagai sebuah seni. Baik itu ibu rumah tangga ataupun perempuan karier, menemukan keseimbangan dengan anak-anak adalah seni sejati.

Serena meyakinkan kepada para ibu yang merasa depresi pascamelahirkan bahwa mereka memiliki banyak teman. "Saya di sini untuk bilang: kalau kalian memiliki hari dan pekan yang berat, itu tidak apa. Saya juga!" katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement