REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Christopher Robin yang menampilkan karakter beruang ternama Winnie the Pooh dikabarkan dilarang beredar oleh pihak otoritas Cina. Belum ada alasan resmi di balik penolakan pemerintah China atas film ini. Namun sejumlah dugaan kuat beredar. 

Salah satunya terkait sikap Pemerintah Beijing yang selama ini menyensor gambar-gambar Winnie the Pooh yang beredar di dunia maya. Penyensoran dilakukan setelah sebagian orang menyebut si beruang lucu mirip dengan penampilan Presiden Xi Jinping dan memakai gambar Pooh sebagai simbol perlawanan.

Seperti dilansir Reuters, itu semua dimulai ketika Xi berkunjung ke AS pada 2013. Seusainya gambar Xi berjalan bersama Presiden Barack Obama disandingkan dengan gambar Winnie --Xi yang gempal-- berjalan di samping Tigger --Obama yang semampai.

President Barack Obama, right, meets with Chinese President Xi Jinping at the Annenberg Retreat at Sunnylands Friday, June 7, 2013, in Rancho Mirage, Calif.

Meme tersebut menjadi viral. Pemerintah Cina yang gerah pun menyensor gambar-gambar yang membandingkan Xi dengan Winnie the Pooh di dunia maya.

Cina, pasar film terbesar kedua di dunia, memang dikenal kerap membatasi jumlah film asing yang boleh masuk ke negaranya. Bila dirata-rata hanya 34 film asing per tahun yang mendapat izin tayang. Otoritas Cina biasanya tidak memberikan alasan pada studio-studio Hollywood ketika mereka menolak masuk filmnya.

Sejumlah film yang 'beruntung' bisa masuk ke bioskop-bioskop di Cina di antaranya Avengers: Infinity War dan Black Panther. Mereka merupakan dua dari empat film Disney yang sudah tayang di Cina tahun ini.

Sementara itu A Wrinkle in Time, film Disney yang debut di dunia pada Maret ini, termasuk salah satu yang belum dirilis di China. Kini yang terbaru dilarang masuk adalah Christopher Robin.

Christopher Robin sendiri mengisahkan tentang Christopher, yang kini dewasa, berjumpa kembali dengan teman masa kecilnya Winnie the Pooh dan Eeyore serta Piglet. Karakter-karakter itu dibuat oleh penulis Inggris A.A. Milne.

Ikuti Whatsapp Channel Republika