REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, calon presiden (capres) dan cawapres yang akan didukung oleh partainya akan diumumkan di waktu-waktu akhir pendaftaran capres-cawapres. PAN akan memutuskan semua pada saat rapat kerja nasional (Rakernas) yang akan digelar pada Kamis (9/8).
"Politik biasalah muter-muter. Kalau saya setuju yang lain gak setuju, yang lain setuju kami gak setuju. Memang alot. Tapi nanti saya kira injury time akan ada keputusan," kata Zulkifli Hasan di sela sela penyambutan Kirab Obor Asian Games 2018 di Kota Bandar Lampung, Rabu (8/8).
Zulkifli belum mau menjelaskan nama nama yang akan diusung PAN pada pilpres mendatang. Hal sama juga terkait dukungan ke parpol koalisi Jokowi. "Besok ada rakernas PAN. Semua akan dibahas disitu. Nanti ada keputusan," katanya.
Mengenai namanya maju dalam pilpres sebagai capres dan cawapres, Zulkifli yang juga ketua MPR RI menyatakan hal tersebut masih berlaku, seperti parpol lainnya yang mengusung nama calonnya. "Iya dong saya masih berlaku. Seperti di Partai Demokrat ada AHY di PKB ada Cak Imin. Nanti injury time akan ada keputusan," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Ketum PAN di Istana
Seperti diketahui, PAN merupakan parpol yang belum memutuskan akan bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi atau Prabowo. Dugaan jika partai itu akan merapat ke koalisi pendukung Jokowi menguat, setelah Ketua Umum PAN bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (7/8). Pertemuan sekitar satu jam itu berlangsung tertutup dari pukul 15.40 hingga 16.30 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tak menutup kemungkinan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam barisan partai politik pendukungnya di Pilpres 2019. Hal ini disampaikannya usai acara peresmian pembukaan pendidikan kader ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8).
"(PAN akan dukung pemerintah) Ya nanti dilihat," ujar Jokowi.
Saat ditanyakan apakah akan ada partai politik kesepuluh yang bergabung dalam koalisi partai pendukung Jokowi, ia pun enggan menjawabnya. Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut kemungkinan satu partai politik akan bergabung dengan koalisi partai pendukung Jokowi, yakni Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kita lihat nanti pada saat tanda tangan pencalonan presiden dan wakil presiden. Apakah jumlah parpol pendukungnya sembilan atau 10," kata Pramono di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (7/8).
Baca juga: Pengamat: PAN Kurang Pas Bergabung dengan Koalisi Jokowi