Rabu 08 Aug 2018 15:53 WIB

Bolton: Korut tak Serius Soal Denuklirisasi

Bolton menyebut AS telah menjalankan kesepakatan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajak pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengintip limousin miliknya, Selasa (12/6).
Foto: cnn
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajak pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengintip limousin miliknya, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton menegaskan tidak akan melonggarkan sedikitpun sanksi yang dijatuhkan terhadap Korea Utara (Korut).

Dia mengatakan, hal itu dilakukan lantaran pemerintahan Kim Jong-un belum melakukan langkah yang diperlukan terkait pelucutan senjata nuklir.

"Yang kita butuhkan bukan hanya retorita, yang kita butuhkan adalah langkah nyata denuklirisasi," kata John Bolton seperti diwartakan Aljazirah, Rabu (8/8).

Baca juga, Putin Puji Keberanian Trump Bertemu Kim Jong-un.

Menurut Bolton, AS telah menjalankan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tingkat tinggi (KTT) di Singapura pada 12 Juli lalu. Sebaliknya, kata dia Korut belum mengambil langkah apapun yang dibutuhkan terkait pembebasan Semenanjung Korea dari ancaman senjata nuklir.

Bolton mengatakan, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo rencananya akan kembali mengunjungi Pyongyang guna menemui Pemimpin tertinggi Korut. Pompeo sebelumnya juga sempat datang ke Korut guna menagih janji mereka akan denuklirisasi.

Dalam kesempatan itu, Bolton tidak memungkiri akan ada pertemuan lanjutan antara Trump dan Kim. Sepucuk surat yang diserahkan kepada Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho berisi tentang kesiapan Trump untuk bertemu dengan Kim kapanpun dia mau.

Surat itu diserahkan kepada Ri dalam pertemuan setingkat Menteri Asia di Singapura akhir pekan lalu. Dalam kesempatan itu, Ri mengeluhkan sikap AS yang terlihat tidak sabar dalam negosiasi.

Melihat hal itu, Bolton berpendapat, akan ada saatnya pemimpin Korut memperlihatkan ketidakseriusan akan janjinya terkait pelucutan senjata nuklir. Senjata pemusnah massal Korut telah menjadi sorotan serta meningkatkan tensi di dunia internaisonal dalam beberapa dekade terakhir.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan, tidak ada batas waktu bagi Korut untuk menyerahkam senjata nuklirnya. Kendati, Paman Sam terus mengupayakan jika pelucutan senjata nuklir diharapkan rampung dalam waktu satu tahun.

"Jika mereka membuat keputusan strategis terkait denuklirisasi, mereka bisa melakukan itu dalam waktu satu tahun. Kita tinggal lihat saja bukti jika langkha strategis itu telah dibuat," kata Bolton.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement