REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebagai institusi pendidikan yang mengedepankan peran teknologi, AMIK BSI Sukabumi mempersiapkan mahasiswa dan dosennya untuk menghadapi era digital. Salah satu caranya adalah dengan menggelar seminar bertajuk ‘BSI Digination: Transformasi Kampus Ke Literasi Digital’. Seminar ini diselenggarakan di kampus BSI Sukabumi, Jalan Cemerlang nomor 8, Sukakarya, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (6/8).
Nara sumbernya adalah pakar IT sekaligus dosen STMIK Nusa Mandiri, Dr Mochamad Wahyudi MM, MKom, MPd. Kegiatan tersebut disambut antusias oleh ratusan peserta, yang terdiri dari dosen, mahasiswa hingga organisasi mahasiswa.
Wahyudi menyampaikan pesan, civitas akademika BSI Sukabumi harus bersiap menghadapi perubahan di era disruptif saat ini. Hal itu sangat penting, jika tidak ingin tergerus oleh perubahan-perubahan di era disruptif.
“Tentu saja, transformasi era digital tidak semudah yang dibicarakan. Ada banyak tantangan yang harus dilewati. Salah satunya adalah melakukan edukasi ke masyarakat. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mengambil sikap toleran terhadap perubahan era tersebut,” tutur Wahyudi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/8).
Contohnya, Wahyudi menambahkan, dengan menerima transformasi BSI ke literisasi digital. Walaupun sebelumnya BSI telah berbasis digital, di setiap lini sistem pendidikannya telah online semua.
“Civitas akademika BSI, harus siap menerima perubahan ini. Sebagai upaya bertahan dan menghadapi tantangan pada era disruptif,” kata Wahyudi.
Kepala Kampus AMIK BSI Sukabumi, Denny Pribadi menjelaskan, saat ini BSI telah bersiap diri menjadi kampus yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal di era digitalisasi.
“Saat ini BSI telah siap bertransformasi ke literasasi digital. Tentunya upaya ini memerlukan dukungan penuh dari seluruh civitas akademika BSI Sukabumi, seperti mahasiswa, dosen, alumni serta staf. Semoga dengan perubahan ini, BSI Sukabumi mampu menghadapi perubahan zaman terutama teknologi pada era disruptif yang sedang terjadi saat ini,” kata Denny.